Anak merupakan suatu kebahagiaan yg ditunggu oleh orangtua. Apalagi bagi pasangan yang baru menikah, hadirnya anak merupakan pelengkap bagi keluarga kecil mereka. Tentunya sebagai orangtua, mereka menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya.
Saat masih kecil, kita seringkali mendengar kalimat anak mama atau anak papa. Dan itu wajar saja karena merupakan bentuk kebahagiaan orangtua terhadap anaknya. Seiring dewasa, banyak yang berubah termasuk pola pikir anak. Mereka menjadi lebih berpikir kritis, menjadi diri mereka sendiri dan yang terpenting mandiri. Namun ada beberapa orangtua, yang karena sangat sayangnya yang berlebihan, anak mereka tetap diperlakukan sebagai anak kecil meskipun mereka sudah dewasa. Hal inilah yang sering kita sebut sebagai "anak mama".
Bagi seorang ibu, mungkin saja hal ini sebagai wujud sayang mereka. Namun perlu diketahui bahwa seiring perkembangan anak menjadi dewasa, maka orangtua juga harus bisa melepas anal agar mandiri selama masih dalam koridor yang benar. Jika diberikan kasih sayang berlebih, hal ini justru bisa membuat anak menjadi terlalu mengandalkan orangtua atau kita kenal dengan istilah manja.
Anak yang terlalu manja dan sering kita sebut "anak mama" inilah yang biasanya justru memancing dari teman-temannya untuk membully. Memang bukan hal yang baik, tapi sebagai orangtua juga harusnya menyadari akan hal ini. Membiarkan mereka tumbuh dewasa dengan kemandiriannya. Kebetulan saya punya teman yang bekerja di salah satu perusahaan jasa. Dari teman-teman yang bekerja disitu, saya tahu bahwa dia merupakan anak tunggal.
Kebetulan ibu dan anaknya ini satu pabrik. Entah disengaja atau memang ibunya yang ingin anaknya bekerja satu kantor dengan dia. Namun, di kantornya itu seringkali ibunya menelfon dan menanyai kabar anaknya. Hingga satu bagian temannya itu hafal, bahwa pasti yang telfon ibunya. Bahkan terkadang, teman bagiannya seringkali terganggu dengan tingkah ibunya itu. Jika waktunya makan, terkadang anaknya itu pesan sama ibunya ingin dibelikan apa. Hingga suatu saat, secara diam-diam temannya itu tahu kalau dia minta dibelikan es krim. Mungkin bagi sebagian orang hal itu wajar. Namun, alangkah lebih baiknya jika anak dibiarkan berkembang menjadi dewasa sendiri. Telebih bagi seorang laki-laki yang akan memikul kewajiban menjadi kepala rumah tangga.
Jadi, kamu anak mama atau "anak mama" ?
. . .
Inspired by Friend's Story