Pandangan Kehidupan tentang Pacaran/Khitbah

11:11:00 AM



 kapanlagi.com


PENDAHULUAN
            Masa remaja  merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang di awali dengan matangnya  organ – organ fisik (seksual) sehingga mampu berproduksi. Remaja ini dipandang sebagai masa “strom dan stress: frustasi dan penderita, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi(tersisihkan) kehidupan sosial budaya orang dewasa.
            Dan juga merupakan suatu periode yang mengalami perubahan dalam hubungan sosial, yang di tandai dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis, atau pengalaman pertama dalam bercinta. Kegagalan dalam hubungan sosial atau bercinta, mungkin akan menjadi penghambat bagi perkembangan berikutnya, baik dalam persahabatan, pernikahan atau keluarga.

DEFINISI PACARAN
Istilah pacaran itu muncul sejak tahun 1970-an sebagai ganti ungkapan tentang muda-mudi yang saling mencintai. Artinya kedua belah pihak ada minat, maksud dan tujuan
ke jenjang pernikahan. Jenjang cinta atau berpacaran ini ditempuh dalam rangka saling menjajagi, mencari, menyesuaikan dan menentukan pilihan yang tepat sebagai calon pendamping hidupnya yang sejati.”Pacaran” ada yang diartikan sebagai hubungan yang dijalani ketika seorang pria dan seorang wanita saling menyukai satu sama lain dan ingin menjajaki kemungkinan untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius lagi, atau sebagai status yang me”legal”kan mereka untuk merasa bebas saat terlihat selalu berdua dan saling mengungkapkan ekspresi sayang, atau hubungan yang dijalani sebagai kesempatan untuk mengenal lebih dalam seseorang yang akan menjadi suami atau istri mereka di kemudian hari.
Masa pacaran adalah salah satu masa yang lazim dijalani individu yang mulai memasuki usia remaja. Perkembangan fisik dan psikologis pada remaja memungkinkan terjadinya ketertarikan  terhadap lawan jenis dan keinginan membentuk hubungan yang lebih dan hubungan pertemanan atau persahabatan, yang biasa disebut sebagai pacaran (dating).
Pacaran merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan budaya . oleh karena itu menurut  Yuni Nurhamida, penelitian ini ingin mengetahui fungsi pacaran, alasan pemelihan pacar, dating script, penyebab konflik dengan pacaran, dan penyebab putusnya  hubungan pacaran pada remaja di Indonesia sebagai bagian dari budaya kolektif dengan menggunakan cara pendekatan deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan fungsi pacaran bagi subjek penelitian adalah mendapat teman untuk menceritakan masalah pribadi, mencari pasangan untuk menikah, sebagai hiburan, sebagai tempat untuk berbagi, memahami karakter pacaran sebelum menikah, meningkatkan motivasi belajar, dan membuktikan cukup menarik.
Alasan pemilihan pacar adalah sifat – sifat yang dimiliki pacar, persamaan sifat, kepandaian, daya tarik fisik, kekayaan, banyak teman yang tertarik pada pacar, dan latar belakang keluarga.
Penyebab konflik dengan pacar adalah masalah hubungan pertemanan dengan lawan jenis, masalah waktu untuk bertemu, batasan kontak fisik yang boleh dilakukan, aktivitas yang dilakukan saat bersama.
Hal – hal yang dilakukan secara bergantian adalah
  • Mengemukakan rencana aktivitas besama
  • Menanyakan kepastian janji
  • Membayar makanan berdua
  • Menanyakan pertemuan lanjutan .

Hal – hal yang dilakukan bersama adalah
  • Mengenalkan pacar pada orang tua
  • Menyatakan cinta
  • Memutuskan hubungan
  • Mamutuskan kapan akan menikah.

Penyebab putusnya hubungan adalah
  • Selingkuh
  • Tidak ada kecocokan
  • Bosan
  • Jarak jauh
  • Kecemburuan
  • Posesivitas
  • Orang tua tidak setuju.
Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan dengan lawan jenis.

Tahapan pacaran:
1. Tahap ketertarikan
Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk menyatakan ketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya, karena penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar), karakteristik atau sifat misalnya sabar, cool abis, dan lain-lain. Menurut para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebih tertarik pada penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau kemampuan yang dimiliki cowok.

2. Tahap ketidakpastian
Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kita mulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu apakah mau melanjutkan hubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini, kita akan mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

3. Tahap komitmen dan keterikatan
Pada tahap ini yang timbul adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita menginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusus tanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak waktu untuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan untuk menciptakan saling cinta dan hubungan yang harmonis.

4. Tahap keintiman
Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk berbagi lebih mendalam dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk lebih mengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita. Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadap keintiman, kita akan mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak perbedaan antara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.

Pacaran, cinta, dan seks
Berpacaran tidak selalu berarti seks. Cinta yang muncul dalam hubungan seks di luar nikah sifatnya semu. Mengandalkan hubungan pada hal yang sifatnya semu tentu saja sangatlah lemah.
Pacaran yang berorientasi pada seks akan mengganggu proses adaptasi karena dalam kancah seks semuanya tampak bagus-bagus saja. Kedua pihak sama-sama memelihara yang manis-manis saja.
Secara faali, cowok lebih gampang tancap gas dan telat nginjak rem, sedangkan cewek biasanya masih dalam kondisi sadar saat cowoknya sudah lupa daratan. Inilah sebetulnya saat yang tepat untuk menginjak rem kuat-kuat. Pengendalian diri dalam hal ini sering kali gagal. Oleh karena itu, lingkungan harus diciptakan agar rem tidak telat diinjak.
Kondisi lingkungan yang tidak mendukung, antara lain: berdua saja di tempat yang jauh dari keramaian, tertutup, bebas gangguan, atau gelap. Di tempat seperti ini iman sering kali melemah, moral dan akal sehat tak berfungsi.

PEMBAHASAN
Pandangan pacaran dari berbagai segi kehidupan :
1.    Dari pandangan Agama Islam
             Pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
            Istilah pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam. Yang ada dalam Islam ada yang disebut “Khitbah” atau masa tunangan.
Khithbah terdiri atas huruf  kha, tha', dan ba. Tiga huruf itu dalam bahasa arab bisa membentuk arti berbicara, berkhotbah, bercakap-cakap, dan mendekat. Masa tunangan ini adalah masa perkenalan, sehingga kalau misalnya setelah khitbah putus, tidak akan mempunyai dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan berbincang-bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu dekat duduknya dengan mereka.
            Kalau dilihat dari hukum Islam, pacaran yang dilakukan oleh anak-anak sekarang adalah haram. Mengapa haram?
            Karena pacaran itu akan membawa kepada perzinahan dimana zina adalah termasuk dosa besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Oleh karena itu ayatnya berbunyi sebagaimana yang dikutip di awal tulisan ini. Ayat tersebut tidak mengatakan jangan berzina, tetapi jangan mendekati zina, mengapa demikian ? Karena biasanya orang yang berzina itu tidak langsung, tetapi melalui tahapan-tahapan seperti : saling memandang, berkenalan, bercumbu kemudian baru berbuat zina yang terkutuk itu.
Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaitan. Seperti sabda nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaitan menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman:
 "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi:
 "Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrani).
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, dimana manusia tidak punya andil sama sekali, manusia hanya dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur'an:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."

Pencegahan
Dalam hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan yang diharamkan itu diharamkan juga. Misalnya minum arak, bukan hanya minumnya yang diharamkan, tapi juga yang memproduksinya, yang menjualnya, yang membelinya, yang duduk bersama orang yang minum tersebut juga diharamkan. Demikian juga halnya dengan masalah zina. Oleh karena itu maka syariat Islam memberikan tuntunan pencegahan dari perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang kelemahan manusia.
Berikut ini adalah pencegahan agar kita tidak terjerumus ke dalam perzinahan :
  1. Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahram untuk berdua-duaan. Nabi Saw bersabda : “Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, maka yang ketiga adalah setan.” Setan juga pernah mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa apabila laki dan perempuan berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk menggoda mereka. Ini termasuk juga kakak ipar atau adik perempuan ipar.
  2. Harus menjaga mata atau pandangan, sebab mata itu kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan mereka (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka (An-Nur : 30-31).
  3. Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat mereka, dan dilarang mereka untuk memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadits dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, memakai minyak wangi baunya semerbak, memakai make up dan sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apalagi masuk surga).
  4. Dengan ancaman bagi yang berpacaran atau berbuat zina. Misalnya Nabi bersabda : “lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). Dalam hadits yang lain : “Barangsiapa yang minum (minuman keras) atau berzina, maka Allah akan melepas imannya dalam hatinya, seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya (artinya kalau yang sedang berzina itu meninggal ketika berzina, ia tidak sempat bertobat lagi, maka dia meninggal sebagai orang kafir yang akan kekal di neraka).
Oleh karena itu Syekh Sharwi menggambarkan : seandainya ada seorang wanita cantik yang sudah hampir telanjang di sebuah kamar, kemudian ditawarkan kepada seorang pemuda … “Maukah kamu saya kasihkan perempuan itu untuk kamu semalam suntuk, tapi besok pagi saya akan masukan kamu ke kamar yang sebelahnya, yang penuh dengan api, apakah mungkin anak muda itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk kemudian digodok keesokan harinya dalam api?
Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya. Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka berzina setelah dia tahu bahwa zina itu haram.
Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya, sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya.

2.    Pacaran dalam pandangan Lingkungan
Sudah kita ketahui bahwa pacaran itu bisa dilakukan dimanapun, kapanpun, dan siapapun. Maka dari itu sudah banyak tempat-tempat yang bisa dilakukan untuk berpacaran oleh kalangan remaja. Ada beberapa dampak positif dan negatifnya pacaran dalam aspek lingkungan, diantaranya :
Dampak Positif :
Jika kita berada di lingkungan yang aman, nyaman, tentram maka kita akan berasa nyaman berada di lingkungan itu sendiri. Dalam pacaran pun begitu, jika kita sering berpacaran di tempat-tempat yang menurut kita baik maka kita dan pasangan kita akan lebih tenang berada di tempat itu. Tetapi apakah baik juga pacaran di tempat keramaian? Itu tergantung kepada pasangannya masing-masing, kadang ada juga orang yang tidak suka dengan tempat keramaian karena bisa mengganggu pacaran.
Sebenarnya pacaran di tempat umum itu boleh-boleh saja asal dengan tahapan yang wajar. Karena bisa mengganggu orang yang disekitar bila kita melakukan hal-hal yang dapat menyita perhatian orang. Jika kita berpacaran dalam lingkungan sekolah atau kampus maka banyak hal positif yang bisa kita ambil, diantaranya adalah, jika di sekolah atau di kampus tidak ada teman maka pastinya ada seorang pacar yang bisa menemani kita, ataupun jika kita mendapat tugas kita bisa saling berbagi pengetahuan dengan pacar kita.
Dampak Negatif :
Banyak sekali dampak negatif dari pacaran di berbagai lingkungan karena biasanya para remaja memanfaatkan lingkungan yang cenderung sepi untuk melakukan maksiat. Karena biasanya para remaja malah memilih tempat yang sepi untuk berpacaran daripada tempat yang ramai banyak dikunjungi oleh orang lain.
Terkadang pacaran juga bisa merugikan lingkungan, contohnya jika kita berpacaran di tempat terbuka biasanya enaknya kita sambil memakan atau meminum sesuatu dan tanpa kita sadari karena asiknya pacaran maka sampah minuman atau makanan itu kita buang sembarangan. Seharusnya kita jangan terlalu asik pacaran tetapi mengabaikan kebersihan lingkungan.
Pacaran juga bisa mempengaruhi sifat seseorang dari lingkungan yang biasa didatangi. Apabila kita berpacaran dengan seseorang yang mempunyai tempat tinggal di lingkungan yang menurut kita baik maka jika kita sering berkunjung ke daerah tersebut kita juga akan terbawa baik karena lingkungan yang baik pula. Tetapi sebaliknya jika seseorang tersebut mempunyai tempat tinggal yang menurut kita tidak baik dan kita sering berkunjung ke tempat tersebut dan kita terbawa oleh pergaulan di lingkungan tersebut maka secara tidak langsung kelakuan kita juga bisa terbawa tidak baik yang dikarenakan lingkungan yang tidak baik.

3.    Pacaran dalam pandangan Kehidupan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang berarti makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan manusia selalu bergantung kepada orang lain. Sama juga halnya dengan remaja, ketika seorang remaja memiliki seorang pacar atau bisa disebut memiliki seorang kekasih yang ingin dimengerti kita begitu sebaliknya dan saling membutuhkan satu sama lain , banyak hal- hal yang berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan sosial disekelilingnya bagi seseorang tersebut yang memiliki pacar .
Beberapa dampak positif apabila kita sudah memiliki pacar diantaranya :
a.  Memperluas pergaulan / menambah relasi, maksudnya adalah menambah teman yang asalnya belum kita kenal. Contohnya yaitu si A mempunyai pacar si B, kemungkinan teman-teman si A tidak kenal dengan si B , begitu juga sebaliknya. Biasanya apabila belum saling kenal dengan teman-temannya maka akan dikenalkan karena bisa jadi teman yang baru dikenal itu untuk jangka pendeknya dapat bermanfaat sebagai teman curhat kalau sedang ada masalah sedangkan untuk jangka panjangnya teman itu bisa dijadikan sebagai link-link yang berguna suatu saat nanti kelak ketika kita mencari bekerja. Dengan diawali seperti itu pergaulan kita semakin luas karena banyak menambah teman baru.
b.  Motivasi meningkat, biasanya pacar memberi dorongan kepada kita untuk menjadi lebih baik, dengan motivasi dari sang pacar membuat kita lebih semangat dalam menjalankan suatu hal tentunya dengan dukungan keluarga juga.
c.  Pacar membantu kita dalam belajar, apalagi kalau pacar kita adalah orang yang pintar.
d.  Pacar akan membatu kita dalam memecahkan suatu masalah, apalagi kalau dia adalah orang yang penuh dengan solusi dan seorang problem solver.
e.  Pacar membantu kita dalam men-sharingkan sesuatu, ketika sedang ada masalah maupun sedang senang kita akan saling sharing atau berbagi cerita.

Beberapa dampak negatif diantaranya :
a.  Pergaulan bisa menyempit, maksudnya disini adalah kalau kita banyak menghabiskan waktu berdua dan kurang bergaul dengan teman-teman, makin lama biasanya kita akan bergantung pada pacar.
b.  Hubungan dengan keluarga menjadi renggang, karena kita lebih banyak menghabiskan waktu berdua dengan pacar daripada keluarga di rumah, misalnya pada malam minggu disuruh untuk kumpul keluarga, tapi kita sibuk pacaran untuk malam mingguan ke suatu tempat.
c.  Stress, maksudnya apabila kita sedang frustasi dengan si pacar akibat dikecewakan yang berlebihan seperti diputusi pacar akan berakibat stress dan itu juga akan mempengaruhi dalam kehidupan social contohnya berdiam diri di kamar tidak mau bertemu siapa-siapa itu akan merusak hubungan dengan teman-teman atau keluarga walaupun pada akhirnya akan kembali seperti semula.
d.  Pertengkaran yang mengakibatkan permusuhan, apabila pacar kita direbut oleh orang lain atau pacar kita selingkuh dan kita sendiri tidak menerima,  maka akan terjadi pertengkaran. Pertengkaran yang dimaksud contohnya apabila seorang laki-laki maka akan berkelahi saling adu otot, sedangkan perempuan saling jambak. Biasanya akan timbul rasa dendam kemudian akan bermusuhan karena sudah dikhianati
e.  Menjadikan hidup boros, orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton film, dan yang lainnya.
f.   Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama.

Dengan adanya dampak positif maupun negative seperti yang disebutkan diatas, ada baiknya kita menghindari dampak-dampak yang negative karena secara tidak langsung itu semua dapat merusak hubungan kita dengan orang lain dan yang pasti diri sendiri.

4.    Pacaran dalam pandangan Kehidupan Budaya
Sebagaimana yang telah kita ketahui istilah pacaran ini dulu sangatlah asing dan tak dikenal oleh para remaja seperti sekarang ini, namun pada dewasanya pacaran sudah merebak bak jamur di musim penghujan baik itu dalam lingkup kota maupun desa pada kalangan remaja di abad ini.
Para remaja ini seolah membuat suatu tradisi kebudayaan baru yang dalam hal ini mengusung pacaran sebagai suatu budaya pada masanya. Sebenarnya mungkin itu adalah suatu kewajaran yang biasa dalam pergaulan remaja kini bahkan pacaran ini sekarang dianggap sebagai suatu kewajiban dalam prosesi pergaulan mereka. Padahal ketika dahulu prosesi pacaran ini tidaklah ada bahkan khususnya di Indonesia, pacaran itu dianggap sebagai suatu hal yang dianggap tabu dan bahkan sangat dilarang karena tidak sejalan dengan nilai dan norma khususnya dalam pandangan agama yang pada saat itu sifatnya sangat mengikat kuat terhadap masyarakat.
Pada awalnya pacaran ini merupakan seperti yang telah dikemukakan diatas sebagai prosesi mengenal satu sama lain dengan cara mengikat dan menyatakan hubungan mereka kedalam bentuk yang bisa dikatakan formal agar dapat mengenal secara intim. Namun pada perkembangannya pacaran disini seolah menjadi mode, bila seorang belum pernah pacaran bisa dikatakan ketinggalan zaman. Hal seperti itulah kiranya yang membuat remaja membangun persepsi wajibnya pacaran bagi kalangan mereka. Kegiatan pacaran ini sebenarnya implikasi dari rasa kebutuhan seseorang atau lebih karena kekurangan mereka dalam mendapat perhatian dan pengertian sebagai makhluk sosial, sehingga timbulah suatu kekuatan atau dorongan alasan yang menyebabkan orang tersebut bertindak untuk memenuhi kebutuhannya, dalam hal ini pacaran
Dimana sebagian orang tua menganggap jika ingin mendapatkan pasangan hidup yang cocok baiknya harus saling mengenal secara lebih intim lebih dahulu untuk mengetahui sifat-sifatnya seperti apa, apakah akan sejalan dan cocok ataukah tidak dengan menggunakan pacaran sebagai jembatan prosesi tersebut. Akibatnya sekarang dengan adanya dorongan itupun pacaran akhirnya berkembang dari suatu budaya menjadi sebuah tradisi. Budaya pacaran ini pada masyarakat Indonesia dulu tidak terlalu berkembang melesat seperti sekarang.
Salah satu hal yang menjadikan budaya pacaran ini menjadi tradisi adalah pada khalayak remaja adalah tak lain karena pengaruh media teknologi abad sekarang yang selama ini serta merta menyoroti kegiatan-kegiatan remaja yang di dalamnya lebih banyak terfokus kepada pacaran tersebut. Sehingga pada efeknya melalui media para remaja menganggap pacaran sebagai trend atau mode berbudaya pada abad ini. Awalnya pacaran tidak semudah itu merangsek masuk kedalam culture masyarakat Indonesia karena dianggap tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat khususnya umat beragama Islam.
Budaya pacaran saat ini dengan budaya pacaran di waktu lampau sangat berbeda. Di masa lalu pacaran tidak sehebat masa sekarang, berikut beberapa perbedaan budaya pacaran pada saat ini dengan masa lalu.
Masa lalu :
a. Mengenal seseorang yang disukainya hanya dari teman sepergaulannya atau sama sekali tidak ada pacaran melainkan langsung dijodohkan karena fasilitas teknologi belum secanggih sekarang.
b. Pacaran hanya sebatas jalan-jalan di taman , keliling komplek karena fasilitas yang belum memadai.
c. Untuk berpegangan tangan dan bergandengan ketika pacaran di tempat umum masih terkesan malu-malu karena rasa malu masih tinggi.
d. Pacaran tidak mengarah ke arah nafsu.
Masa sekarang :
a.  Mengenal seseorang yang disukainya bisa melihat dari facebook, yahoo messenger, twitter, friendster atau media social networking lainnya, karena kemajuan teknologi yang semakin pesat.
b.  Pacaran saat ini yaitu jalan-jalan ke mall, nonton bioskop, nongkrong di café-café karena fasilitas tersebut sudah menjamur.
c.   Untuk berpegangan tangan dan bergandengan di tempat umum tidak malu-malu jadi cuek-cuek saja karena rasa malu sudah mulai mengurang.

5.    Pacaran dalam kaitannya dengan Teknologi
            Gaya berpacaran sudah sangat erat sekali kaitan nya dengan aspek Teknologi. Gaya berpacaran anak muda zaman sekarang sudah jelas mengalami banyak perubahan daripada gaya berpacaran zaman dulu, semakin zaman maju maka semakin berkembangnya pula teknologi yang ada di dunia ini. Tentu teknologi pun jelas membawa perubahan gaya berpacaran anak muda.
Pada zaman dulu pacaran kurang menggunakan teknologi yang ada, karena teknologi zaman dulu masih bisa dibilang kurang. Zaman dulu pacaran anak muda dilakaukan dengan jalan berduaan menyusuri jalan atau mencari tempat yang bersuasana nyaman, indah  seperti di taman atau di bawah pohon rindang. Jika pasangan yang sedang dimabuk cinta berada pada jarak yang jauh, zaman dahulu masih menggunakan media surat menyurat, dan saya rasa dengan gaya seperti itu sangat berkesan sekali, dapat menyimpan surat-surat yang sangat berarti atau surat yang mempunyai kesan moment yang sangat berkesan dapat disimpan dalam kotak berharga, dan suatu saat bisa membuka kenangan itu dengan melihat dan membaca kembali surat-surat tersebut.
Ketika zaman semakin maju, teknologi-teknologi pun jelas semakin maju dan semakin modern, dimulai datangnya telepon rumah, handphone atau alat telepon genggam yang bisa mengirimkan surat-surat cinta elektronik, surat yang dikirimkan dengan surat pos sudah mulai jarang digunakan, atau sudah bisa dibilang kuno oleh pemuda zaman sekarang. Gaya berpacaran pun sangat jelas mengalami perubahan, dengan jarak yang sangat jauh pun masih bisa mengobati kangen dengan telepon atau dengan surat elektronik atau bisa disebut SMS. Semakin maju zaman timbul lagi teknologi baru seperti komputer dan internet, dengan internet jarak diseluruh dunia pun sudah tidak ada pengaruhnya, kita dapat melihat wajah orang yang sedang berada di benua lain dengan menggunakan webcam di internet, dan SMS pun sudah di ganti dengan chatting yang dengan sekali kirim dapat langsung diterima oleh pengguna lainnya.
Mengobati perasaan kangen antar pemuda yang sedang dimabuk cinta dapat dengan mudah diobati dengan adanya internet, apalagi dengan adanya facebook, fitur internet yang menyajikan semua keinginan penggunanya, kita dapat bertukar photo, video, note atau catatan dengan sangat mudah sekali, ketika zaman semakin maju, dan teknologi semakin canggih, gaya berpacaran pun menjadi ikut mengalami perubahan ke arah kemodernan, surat menyurat melalui pos sudah terasa asing dimata masyarakat di zaman sekarang. Tentu itu semua atau semakin canggih nya teknologi, membawa kemudahan yang sangat besar bagi masyarakat, terutama yang sedang berpacaran. Teknologi yang semakin canggih membawa aspek-aspek positif untuk semua masyarakat didunia terutama yang sedang berpacaran.
Tetapi disamping itu semua, ada aspek-aspek negatifnya seiring dengan perubahan teknologi yang semakin canggih. Dengan semakin canggih nya teknologi yang ada, gaya berpacaran zaman sekarang semakin jauh berbeda dengan zaman dahulu. Zaman dahulu gaya berpacaran pemuda yang sangat kaya dan yang miskin masih sama, misalkan dengan berjalan-jalan berduaan di taman atau dibawah pohon rindang, tetapi di zaman sekarang, perbedaan gaya pacaran pemuda kaya dengan yang miskin semakin jauh, misalkan pemuda kaya bisa jalan-dengan menggunakan mobil atau motor atau kendaraan lain nya, bisa menggunakan internet yang sangat canggih, lain halnya dengan pemuda miskin, untuk menggunakan kendaraan pun tidak punya, untuk menggunakan internet pun tidak bisa, sehingga dengan zaman semakin maju, teknologi yang semakin canggih, perubahan atau kebersamaan dalam diri masyarakat akan semakin kurang.
Selain itu ada beberapa aspek negatif lain nya seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju ini, salah satu nya yaitu menjadi kurang nya kesan-kesan tersendiri yang ada pada zaman dahulu, di zaman sekarang, sudah jarang sekali orang yang mengumpulkan surat-surat cinta yang sangat berharga itu, di zaman sekarang jarang ada yang mengumpulkan sms-sms cinta dari pasangannya, sms-sms cinta itu pun semakin kurang berkesan dibanding dengan surat cinta zaman dahulu yang benar-benar ditulis tangan oleh pemiliknya.
Aspek negatif lain nya seiring dengan berkembangnya teknologi salah satunya berhubungan erat dengan moral dan agama, di zaman sekarang semakin banyak nya asusila-asusila yang dilakukan dengan anak kecil sampai kakek-kakek karena adanya teknologi yang berkembang, yaitu handphone, komputer dan internet, zaman sekarang sudah banyak gaya berpacaran yang sangat tidak bermoral atau bisa dibilang extrime dengan menggunakan kamera video untuk bisa dikenang, dan bisa di share atau dibagikan kepada khalayak banyak, banyak video-video mesum yang beredar di handphone apalagi internet, itu disebabkan maraknya situs-situs dewasa yang ada di internet yang dengan gampang bisa di akses oleh anak kecil, sehingga anak kecil pun ikut belajar untuk berbuat mesum, dengan begitu seiring dengan teknologi yang berkembang pesat, moral-moral anak bangsa apalagi yag sedang berpacaran semakin mundur.
Sebenarnya teknologi yang semakin canggih ini berguna untuk masayarakat agar dapat lebih mudah menjalani hidup, dapat lebih mudah belajar, dapat manaikan derajat moral anak bangsa, jika menggunakan teknologi itu dengan benar. Maka pintar-pintarlah menggunakan teknologi agar gaya berpacaran semakin sehat, dan moral para pemuda semakin tinggi. Dengan begitu berpacaran akan semakin mudah, dan akhlaq kita semakin baik.

KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas, bagi kita pacaran memiliki dampak positif maupun negatif :
a. Dampak Positif
1.    Prestasi sekolah
Pacaran bisa menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi belajar kita tidak terganggu.
2.    Pergaulan sosial
Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas.
3.    Belajar mencari solusi
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik, latar belakang, serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energi dan emosi serta menimbulkan stres hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Hal itu akan membuat kita semakin kreatif mencari jakan keluar.
4.    Berkembang perilaku baru
Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif. Pacaran bisa membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk bersifat positif
. Pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita yang tadinya cuek bisa saja berubah jadi peduli.

b. Dampak negatif pacaran :
1.    Mudah terjerumus ke perzinaan
“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR Bukhari).

Padahal engkau tahu, yang namanya orang pacaran, pasti ada hal-hal yang tidak dibenarkan dalam islam: memandang lawan jenis, berpegangan tangan, berduaan di tempat sepi, berciuman, hingga….ah, tak usah disebutkan. Bahkan meski pacarannya hanya sebatas lewat telpon, SMS atau chatting pun, hal tersebut sudah bisa memicu terjadinya zina hati.
Semua larangan-larangan tadi ada dalil shahihnya. Sebagai contoh, simaklah hadits ini:
Rasulullah saw. berpesan “Janganlah engkau ikuti padangan dengan padangan berikutnya, karena untukmu adalah padangan yang pertama, sedangkan selanjutnya bukan untukmu.” (HR. Ahmad)
Dan hadits yang terkenal : ”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai oleh mahramnya karena sesungguhnya yang ketiga adalah setan.”

Tentang dampak negatif yang pertama ini tak perlu disangkal lagi. Tak terhitung lagi jumlah pemuda muslim yang benar-benar terjerumus dalam perzinaan
yang diawali dari aktivitas pacaran. Kalau sudah berzina, berarti ia telah melakukan dosa besar yang akan menyebabkan dampak-dampak buruk lainnya baik yang ia rasakan di dunia maupun di akhirat.
2.    Melemahkan Iman
Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta. Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid, jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya hilang, serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.
3.    Melatih kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
4.    Menjadikan panjang angan-angan.
Orang yang sedang jatuh cinta
pacaran seringkali teringat dengan orang yang dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu tentang apa yang akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang berpanjang angan-angan.
5.    Mengurangi produktivitas
Jika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif; misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya. Namun seringkali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran.
6.    Menjadikan hidup boros
orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang
membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton film, dan yang lainnya.
7.    Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya
8.    Akan menyebabkan terlambatnya studi. Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya prosentase kelulusan para pelajar adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalan terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang).
9.    Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.
10. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama.


“Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.”

Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri dan berlindung dari godaan syatan yang terkutuk. Tentunnya orang yang menjaga cintannya yang suci hingga ia meninggal dunia. Rasullulah SAW juga berpesan
:

“Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)


Pacaran yang sehat dan bertanggung jawab:
1.    Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang dengan perasan kita terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi.
2.    Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya.
3.    Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini terlalu sering ribut, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan berpisah.
4.    Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain.
5.    Mutual dependensi, masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, diharapkan kita dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangan.
6.    Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.


Dikutip dari :
1.     Kaflisa's Blog.htm
2.     ari-software.blogspot.com
3.     BloG Baru.htm
4.     alislam.or.id
5.     Rizky Indrawan's Blog.htm

You Might Also Like

2 komentar

  1. Kenapa ga bisa di copy ya, padahal buat tugas persentasi bahasa indonesia:( bisa tolong kasih copy an nya ga :) terima kasih

    ReplyDelete
  2. Sory, kemarin off..
    Baru aktif lagi..

    ReplyDelete

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter