Pengetahuan tentang Kemasan

12:55:00 PM



Pengemasan Produk Hasil Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

Pengemasan dan pelabelan merupakan tahap akhir dalam proses pengolahan pangan sebelum dipasarkan. Pengemasan sering kali menjadi salah sati faktor penentu kesuksesan suatu produk olahan pasar. Oleh karena itu, peran teknis, ekonomis, dan sosial dari pengemasan harus dipahami dengan baik.

Fungsi-fungsi ini tentu saja harus didukung oleh pelabelan yang baik. Pelabelan yang baik dapat meningkatkan posisi produk di pasar dan dapat berkontribusi dalam mendukung kesuksesan produk. Dalam hal ini, hal yang harus diingat adalah pelabelan harus jujur dan informatif. Pelabelan harus mengikuti Peraturan Pemerintah no. 69 Tahun 2000 tentang Pelabelan dan Iklan Pangan.

Beberapa Hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memenuhi harapan konsumen adalah sebagai berikut:
a. Kemasan harus dapat melindingi isi dengan baik, mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah dibawa.
b. Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan.
c. Labeling harus jelas dan komplit.
d. Bahan kemasan harus ramah lingkungan.

1. FUNGSI KEMASAN

Terdapat 3 fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh kemasan, yaitu :

Fungsi Perlindungan : Kemasan berfungsi untuk menjaga produk tetap bersih, pelindung dari kotoran dan kontaminasi, melindungi produk tergadap kerusakan fisik, perubahan kadar air, dan penyinaran.
Fungsi Penanganan : Kemudahan dalam membuka atau menutupm mudah dalam tahap penanganan, pengangkuyan dan distribusi, memilki fungsi yang baik,  efisien dan ekonomis, aman untuk lingkungan, mempunyai ukuran mauoun bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma taau standar yang ada, mudah dibuang dan mudah dibentuk/dicetak.
Fungsi Untuk Pemasaran : Menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik, dan penampian yang jelas sehingga dapat membantu promosi dan penjualan.
a. Perlindungan dan Penanganan Produk
Produk dalam kemasan dapat dilndungi dengan berbagai cara, antara lain dengan mengontrol keluar masuknya air (Hidratasi), mengendalikan suhu, mengatur atmosfer pengemasan, mencegah migrasi komponen volatil, dan penyinaran UV.

b. Pengemasan untuk Pemasaran
Penampilan suatu kemasan haruslah dapat menarik perhatian (Eye Catching). Hal ini mencakup warna, merek, ilustrasim tata letak yang berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis. Daya tarik praktis adalah efektivitas dan efisiensi kemasan dalam memudahkan penyimpanan dan pemajangan produk. Faktor yang berhubungan dengan daya tarik prktis suatu kemasan adalah kemasan melindungi produk, mudah dibuka/ditutup, porsi/volume yang sesuai, dapat digunakan kembali, mudah dibawa maupun dijinjing dan dipegang, mudah dihabiskan isinya dan dapat diisi ulang, ditampilkan dengan lucu, dan lain-lain. Untuk memenuhi aspek ini, terdapat berbagai strategi untuk berkreasi. Strategi ini memanfaatkan unsur warna, ilustrasi, bentuk, merk/logo, tipografi, dan tata letak.

2. JENIS DAN BAHAN KEMASAN

Pengemasan secara umum digolongkan menjadi 3, yaitu :
Kemasan Primer : Kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai kemasan eceran. Contohnya adalah: gelas plastik, kantong plastik mie instan, dll.
Kemasan Sekunder : Kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contohnya adalah : kemasan krat kayu untuk sirup dalam botol, kemasan karton untuk air minum dalam kemasan, dll.
Kemasan Tersier : Kemasan yang banyak diperuntukkan sebagai kemasan transport. Contohnya adalah : Kontainer dan kotak karton bergelombang.


3. BAHAN KEMASAN

Kemasan Logam : Kemasan paling aman karena kemasan ini dapat melindungi produk dari sinar matahari, uap air, dan oksigen. Masalah utama pada kemasan kaleng ini adalah mahal dan pembeliannya harus dalam jumlah besar. Selain itu, untuk aplikasinya juga harus menggunakan alat penutup kaleng khusus yang harganya cukup mahal. Biasanya terbuat dari alumunium dan plat besi lapis timah putih.

Kemasan Gelas : Keuntungannya adalah tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, tahan terhadap produk yang bersifat asam dan basa. Kekurangannya adalah mudah pecah jika terkena benturan keras.

Kemasan Plastik : Dapat berbentuk plastik lembaran, kantong plastik, wadah plastik dengan bentuk tertentu, botol, maupun gelas plastik. Tetapi tidak semua jenis makanan dan minuman memakai kemasan ini karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan manusia.

Kemasan Kertas : Banyak digunakan untuk kotak karton lipat (KKL) dan kotak karton bergelombang (KKG) yang mudah dicetak. 
Kemasan Fleksibel : Suatu revolusi dari teknologi pembuatan kemasan, bentuknya fleksibel sesuai sifat produk yang dikandungnya. Bentuknya berubah jika diberi tekanan atau sentuhan. Kemasan fleksibel dapat diproduksi dalam bentuk rol atau kantong (sachet).

4. PERSYARATAN KEMASAN
Kemasan harus melindungi isi; baik dari pengaruh luar dan dalam, dan kemasan harus dapat menjaga mutu tetap sama (dari saat dikemas sampai batas waktu kadaluarsa, dan menjaga agar aroma barang yang dikemas yang dikemas tidak hilang.
Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label harus dicetak dengan jelas dan komplit.
Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif.
Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang di etalase toko atau swalayan.
Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

5. PELABELAN
Label dan pelabelan berkaitan dengan tiga fungsi pengemasan, yaitu :
Fungsi Label sebagai Fungsi Identifikasi : Kemasan harus berbicara kepada konsumen, memberikan informasi tentang bahan yang dikemas, cara penggunaan produk, cara menangani produk, tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran, volume, bobot, siapa produsennya, lokasi,customer service, cara penanganan kemasan bekas, dan identifikasi persyaratan lingkungan.
Fungsi Label sebagai fungsi membantu penjualan produk : Kemasan harus menjadi promosi bagi dirinya dan meliputi warna, foto/gambar. 
Label sebagai fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan, memiliki konsekuensi bahwa hal yang tercantum dalam label harus sesuai dengan kandungan bahan pangan tersebut, label halal yang dapat dipertanggung jawabkan, nomor registrasi Depkes, SNI, atau ISO (Lembaga yang berwenang)


Referensi : viandrini.blogspot.co.id


* www.value-edge.com

You Might Also Like

2 komentar

  1. Keren gan penjelasannya. Lengkap banget. Semoga blognya makin rame ya gan. Oh iya, buat agan yang perlu kemasan standing pouch, gusset atau flat bottom dengan bahan paper kraft atau aluminium foil, bisa order di https://kemasanpedia.net. Produknya lengkap dan pelayanan cepat.
    Makasih buat om adminnnya

    ReplyDelete
  2. Update Harga kemasan plastik standing pouch berbagai ukuran terbaru

    ReplyDelete

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter