Kue Perpisahan

9:10:00 PM


Beberapa hari lalu, ada 2 anak magang ditempat saya bekerja yang berpamitan. Satu cowok dan satu cewek. Mereka mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi yang terkenal. Sebenarnya, saya juga belum mengenal banget mereka, karena saya juga baru dibagian itu. Awalnya tampak biasa saja. Mereka mendekati meja saya. Sambil memegang kue yang sama.

Ya, kuenya sama. Hanya saja, berbeda bungkusnya. Yang cewek, memegang kue yang siap santap karena tidak dibungkus. Sedangkan yang cowok, memegang kue yang dibungkus dengan plastik klip. Kedua kue rasanya sama, ukuran potongannya sama, wadahnya memakai piring yang sama.

Namun entah kenapa, ada perasaan saya yang berbeda. Tidak ada hal lain yang saya perhatikan lagi kecuali bungkusnya. Karena waktu itu saya lagi puasa, jadi agar simpel saya pilih kue yang dibungkus. Agar bisa saya makan saat berbuka nanti. Lalu mereka pun beralih ke meja teman saya, dan seterusnya.

Setelah beberapa waktu akhirnya sama berpikir. Mungkin inilah yang dinamakan toleransi. Memang mereka berdua berbeda keyakinan. Yang cowok muslim, sedangkan yang cewek bukan. Namun, kalo dilihat dari kue yang sama, saya yakin bahwa mereka belinya kuenya bareng dan dibagi dua. Bukan beli sendiri-sendiri lalu mereka bawa sendiri-sendiri pula. Bahkan sebelumnya, saya melihat mereka berdua sedang membungkus kue berdua.

Memang sepertinya hal simpel. Namun dari sini kita belajar. Bahwa toleransi itu ada dan harus dijaga selama itu dalam bekerjasama dibidang kehidupan dunia. Karena sesama manusia kita harus saling menghormati dan menghargai.

Bukan saling membenci atau saling mencela. Lalu akhirnya terjadi kegaduhan yang menyebabkan lingkungan tidak kondusif. Jika salah kata, mungkin sekali dua kali bisa dimaklum. Namun jika kesalahan itu berulang, bisa jadi adalah kesengajaan.

Aaling menghargai juga berarti kita tidak masuk kedalam ranah orang lain. Kita tidak berhak untuk masuk. Seperti halnya keluarga, biarkan mereka mengurusi anggota keluarganya.

Selama saya bekerja ditempat kerja sekarang, saya melihat kami menghormati satu sama lain. Namun selama masih dalam batas interaksi sosial didunia. Bukan yang menyangkut keyakinan dari kami. Masing-masing punya kebebasan dalam menjalankan kewajiban agamanya.

Jadi, jalani saja. Karena semuanya tidak ada yang kebetulan. Allah Maha Tahu.


. . .
Source of Image : BBCgoodfood.com

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter