Bagaimana arti teman bagi kalian ?
Kemarin saya dapet quote yang menarik dari internet tentang teman. Begini "teman dekat belum tentu baik, teman baik belum tentu dekat"
Sangat jleb bagi saya, jika membaca itu. Saya menjadi berpikir, apakah selama ini saya memperhatikan dengan siapa saya berteman? Atau saya hanya asal saja. Lalu apakah teman dekat saya saat ini baik? Atau justru ada teman yang baik namun saya tidak dekat dengannya?
Sedikit out of the box, saya ingin membahas, bahwa ketika kita ingatan kita bisa melakukan efek domino. Bahkan ketika tadi saya teringat akan teman saya ketika membaca quote tersebut, pikiran saya mengingatkan hal yang lebih jauh lagi. Ingatan itu adalah, bahwa saya pernah belajar bahwa di dalam Islam, teman ini menjadi sangat penting bagi kehidupan. Makanya kita harus benar-benar memilih siapa yang akan kita jadikan teman.
Anggaplah kita mempunyai teman seorang tukang las dan seorang penjual parfum. Kisah sering dijadikan analogi dalam kisah muslim. Ketika kita sedang bersama teman kedua teman kita tadi, maka kita akan mendapatkan hal yang berbeda. Ketika kita bersama tukang las maka yang akan kita dapat adalah bau besi terbakar, asap, mata yang silau karena cahaya las atau mungkin terkena cipratan las.
Berbeda dengan saat kita bersama teman kita yang penjual parfum. Meskipun kita tidak membeli, tapi kita ikut merasakan harumnya parfum yang teman kita jual. Selain itu, baju yang kita pakai bisa saja wangi dengan berbagai contoh parfum yang bisa kita coba. Bukan kita mau membandingkan secara ekonomi, kesuksesan ataupun yang lain. Kita bandingkan efeknya, bahwa dengan berteman dengan penjual parfum lebih positif dibanding berteman dengan tukang las.
Bisa kita tangkap, bahwa ketika kita berteman dengan orang baik, maka kita akan mendapat kebaikan itu pula. Begitu juga sebaliknya, jika kita berteman dengan orang yang kurang baik atau tidak baik, maka pasti kita akan terkena dampaknya buruknya. Sekali lagi, saya tidak membandingkan status sosial antara penjual parfum dengan tukang las, karena keduanya adalah pekerjaan yang sama-sama mulia jika dilakukan sesuai aturan.
Didalam islam sendiri, teman sesama muslim itu bagaikan satu tubuh. Jika salah satu bagian tubuh kita sakit, maka tubuh yang lain juga ikut merasakan. Katakanlah kita sedang demam, maka mulut kita takkan lagi merasa enak ketika makan. Seperti itulah teman dalam islam. Bagaimana teman diperlakukan sangat mulia.
Memilih teman menjadi sangat penting, karena didalam islam hal ini sangat diperhatikan. Bahkan dikatakan, agama seseorang akan mengikuti agama teman dekatnya. Makanya kita harus memperhatikan teman dekat kita. Ketika kita mendapat teman dekat namun tida bukanlah orang baik, maka kita harus sabar dan berusaha untuk menyadarkan dia. Namun jangan sampai kita justru ikut menjadi kurang baik.
Makanya, ketika kita ingin berteman, biasakan untuk mengukur diri kita dahulu. Jika iman kita dirasa lebih kuat, maka kita bisa berteman dengan niat untuk mengajak kebaikan. Namun sebaliknya, jika kita merasa lebih lemah imannya, sebaiknya jangan ikut dengan mereka, karena dikhawatirkan kita justru terjerumus kepada keburukan yang mereka lakukan.
Sungguh beruntung, jika kita mempunyai teman dekat dan juga ia seorang yang baik. Maka kita bisa bersama-sama membahu dalam memperjuangkan kebaikan.
*Image by Afiv