Mendengar itu . .

8:04:00 PM



"Ketika mendengarkan, berarti kita telah berhasil melawan ego kita" ~Afiv

Bukanlah hal yang asing bagi kita untuk sekedar mendengar. Suara apapun itu, yang penting masih dibawah 80 desibel, maka kita masih bisa mendengar dengan baik. Mendengar berbeda dengan mendengarkan. Karena dengan mendengarkan kita menjadi tahu, apa yang orang lain inginkan dan apa yang harus kita lakukan.

Menurut kbbi, mendengar berarti dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga; tidak tuli. Sedangkan mendengarkan berarti mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh; memasang telinga baik-baik untuk mendengar: memperhatikan; mengindahkan; menurut (nasihat, bujukan, dan sebagainya).

Jika kita melihat marketing suatu perusahaan, maka apa yang mereka lakukan tidak jauh dari melakukan kegiatan mendengarkan dari lingkungan sekitar. Bagaimana suatu produk bisa laku, jika produk tersebut tidak mendengarkan keinginan konsumen. Mendengar bagi saya bukanlah hal yang mudah. Terlebih jika kita mendengarkan untuk mendapatkan manfaat.

Kita seringkali lebih banyak bicara dibanding mendengarkan, padahal Allah memberikan kita dua telinga dan satu mulut, agar kita dua kali lebih banyak mendengarkan dari berbicara. Hal ini memang tidak mudah. Karena untuk mendengarkan, butuh kesabaran. Apapun yang dibicarakan teman bicara kita, kita harus mendengarkannya.

Tak hanya itu saja. Dalam mendengarkan, kita juga harus memahami apa yang tersirat meski tidak terucap dari teman bicara kita. Dengan hal itu, maka kita bisa tahu bagaimana sifat orang tersebut dari gaya bicara, gaya bahasa maupun mimik wajah orang tersebut. Namun terlalu berat jika saya menyampaikan ketiga hal pokok tadi, karena sayapun belum ahli.

Paling tidak, dengan kita mendengarkan orang lain, kita bisa lebih pandai bersikap dalam menghadapi orang tersebut, apa yang diinginkannya dan apa yang bisa kita bantu untuk dirinya.

Dari kecil hingga sekarang, saya selalu teringat akan istilah dalam bahasa jawa "bungen tuwo" akronim dari "melbu tengen metu kiwo". Dalam Bahasa Indonesia itu berarti masuk dari (telinga) kanan keluar melalui (telinga) kiri dengan kata lain tidak paham terhadap apa yang didengar.


Lalu, apakah saat ini kita hanya mendengar atau mendengarkan ?


Referensi
www.kbbi.web.id
Image source nindyaetmemoria.wordpress.com

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter