Vacuum adalah suatu ketiadaan, suatu kekosongan, atau bisa dibilang tidak eksis. Hehe
Yup, itulah yang baru saja saya lewati. Terakhir saya menulis waktu pertengahan tahun 2017. Hingga akhirna vacuum karena menyibukkan diri untuk fokus pada hal yang ingin dicapai. Bukan apa-apa, tapi untuk mencapai hal itu dengan tulisan. Sehingga ide dan pemikiran sudah habis saya curahkan untuk hal tersebut, yang akhirnya membuat saya enggan menulis.
Tantangan seperti itulah yang terkadang menjadi kendala sehingga tidak konsisten dalam menulis. Namun, apa yang terjadi kemarin setidaknya membuat saya menjadi punya ide untuk menulis. Hehe
Fokus memang butuh tenaga lebih, fikiran lebih dan juga waktu lebih. Kita ingin mencapai segala sesuatu secara maksimal. Juga dengan pekerjaan, saya ingin fokus agar bisa sukses dibagian lain.
Sebelumnya saya diberi amanah untuk berada dibagian yang bertanggung jawab terhadap mutu produk, terutama di bahan kemasnya. Disanalah saya belajar bagaimana hal kecil bisa berpengaruh terhadap penerimaan konsumen, hingga menuntut untuk jeli namun cepat dalam memberikan keputusan.
Disitulah tantangan besar menghadang. Ada bagian yang push kita untuk segera mengeluarkan hasil analisa namun disisi lain barangnya tidak dalam kondisi bagus. Alhasil saling menunggu barang pun tidak terhindarkan.
2 tahun lebih saya berkecimpung didunia ini. Hingga akhirnya saya dipindahkan kebagian lain yang akan saya ceritakan selanjutnya.
Memang setiap orang punya pilihan untuk fokus dalam hal tertentu, dan dia akan bertanggung jawab terhadap hal tersebut. Namun saya, memilih fokus terhadap hal yang paling mungkin untuk saya capai terlebih dahulu. Karena saya belajar, jika mengejar beberapa hal sekaligus hasilnya kerapkali kurang optimal. Bagaimana dengan kamu ?
