"Kita melihat orang lain lebih enak, tapi orang lain melihat kita lebih enak. Coba besok buktikan" Muhisam
Begitulah pesan bapak saya dulu sebelum saya bekerja. Seperti saya tulis sebelumnya, bahwa saya berasal dari sebuah desa di Temanggung, Jawa Tengah. Dulu, saya menganggap hidup dikota lebih enak, karena berbagai fasilitas telah tersedia. Namun, kita lupa bahwa untuk menikmati semua fasilitas itu, harus ada biaya yang kita keluarkan.
Hidup bagi kita sendiri, memang berbeda dengan hidup orang lain. Seringkali kita menganggap bahwa hidup orang lain lebih enak dari kita, hanya karena melihat "bungkus" luarnya saja. Bisa jadi, orang lain juga menganggap bahwa sepertinya hidup kita lebih enak dari mereka.
Pegawai swasta menganggap menjadi pegawai negeri lebih enak, karena ada dan pensiun
Pegawai negeri menganggap pegawai swasta lebih enak, karena pekerjaan mereka dianggap lebih enak
Petani menganggap karyawan lebih enak, karena setiap bulan mereka digaji
Karyawan menganggap petani lebih enak, karena pekerjaan, diatur mereka sendiri
Sopir menganggap pilot lebih enak, karena mereka bisa terbang jauh diangkasa
Pilot menganggap sopir lebih enak, karena resiko pekerjaannya lebih rendah
Lalu, apa yang sebenarnya membuat hidup kita benar-benar lebih enak?
Jawabannya adalah Bersyukur. Bersyukur terhadap apa yang kita miliki saat ini. Jangan berfokus pada betapa beratnya beban kita, namun berfokuslah pada betapa banyaknya nikmat yang kita dapat.
Sawang Sinawang berasal dari Bahasa Jawa. Didalam Bahasa Indonesia, ini artinya Saling Melihat atau Saling Memandang.