Pernah tidak, kita pamit duluan kepada teman ditempat kerja, namun dijalan mereka berbalik menyapa dan berkata "Saya Duluan ya".
Rasanya biasa aja kali ya, paling baper juga kita menggumam dalam hati "wah, balik didahului deh". Karena mereka hanya sekedar menyapa, dan bukanlah suatu yang bermasalah bagi kita. Saya menjadi berpikir, bagaimana suatu jika suatu saat hal itu terjadi kepada saya, namun dalam konteks yang berbeda.
Suatu saat, dimana kita sudah dimasa depan, teman kita tadi tidak lagi bilang "Saya Duluan ya" untuk pamit pulang dulu, tapi dia bilang "Saya Duluan ya" dalam kesuksesan. Apakah kita tidak ingin balik mendahuluinya (dalam konteks positif) ?
Saya menjadi teringat kepada guru saya di SMK dulu. Beliau bilang, jadilah yang terbaik atau tidak sama sekali. Kesempatan memang hanya datang sekali, dan ketika kita dapat mendapat kesempatan itu, maka kita pilihan itu kita ambil, kita harus jadi yang terbaik. Namun, jika kita tidak mengambil kesempatan itu, maka kita tidak pernah mencoba untuk menjadi yang terbaik. Jadi, jika kita sudah mendapat kesempatan itu, maka kita harus berusaha semaksimal mungkin. Namun jika kita tidak sanggup, maka berikanlah saja kepada orang lain, yang mempunyai semangat lebih. Kata guru saya.
Masih hangat di benak saya, beberapa waktu lalu ada kompetisi pangan antar kampus nasional di kampus kami. Kebetulan kompetisinya dibagi menjadi beberapa regional. Awalnya saya dapat tawaran dari teman yang ditunjuk guru kami. Karena telat beberapa menit, gara-gara hp saya mati waktu itu, akhirnya saya kehilangan kesempatan untuk daftar. Otomatis kesempatan sudah pergi. Saya sebenarnya menyesal akan hal itu, namun saya tetap yakin bahwa itu adalah bagian dari rencana Allah. Saya masih harus belajar banyak agar suatu saat bisa ikut.
Beberapa hari kemudian, tanpa disangka ada beberapa yang justru mengundurkan diri. Saya kembali dapat tawaran tersebut dan langsung mengambilnya. Bertekad bahwa saya harus membuktikan kepercayaan yang diberikan.
Singkatnya, lomba dimulai dan kami berkompetisi. Dan saya bersyukur karena saya tidak melewatkan kesempatan itu. Meskipun belum bisa membawa tim juara, tapi setidaknya saya bisa mendapat poin yang tertinggi dari kampus saya. Saya sangat bersyukur akan hal itu.
Dari situ saya menjadi semakin terpacu untuk terus belajar dan jangan pernah berhenti belajar. Dan saya berharap, dimasa depan saya bukanlah orang yang mendapat ucapan "Saya (Sukses) Duluan ya", tapi saya yang mengucapkannya.
Image : Hipwee/riskafitriawati