Kehidupan dalam secangkir Kopi

1:14:00 PM



Malam tadi, disalah grup whatsapp yang saya ikuti, ada salah satu teman saya yang memulai bisnis dibidang kopi. Memang dewasa ini, semakin banyak kompetisi yang mengharuskan kita ikut, agar mampu berjalan mengikuti zaman. Meskipun, tak selamanya hasilnya manis. Hidup ini memang pilihan kita, namun apapun pilihan itu, kita wajib berusaha, hasilnya Allah swt yg menentukan.

Saya menjadi teringat kisah seorang guru dengan muridnya tentang Filosofi. Saya tidak tahu sumber awal kisahnya darimana, namun kisah ini setidaknya mengandung pesan yang cukup bagus menurut saya. Kurang lebih kisahnya seperti ini.

"Suatu hari, sekelompok murid yang sudah sukses, berkumpul bersama untuk mengadakan acara reuni dengan guru mereka dahulu. Acara itu diadakan dirumah sang guru. Mereka asik bercanda dan tertawa bersama. Mereka saling mengisahkan kehidupan mereka sekarang, hingga saling curhat. 

Beberapa saat kemudian, sang guru pergi ke dapur untuk meracik kopi. Lalu ia keluar dari dapur dan membawa sebuah teko besar dan berbagai macam cangkir yang terbuat dari keramik mahal, kaca dan beberapa cangkir murahan. Ia mempersilakan murid-muridnya untuk menghidangkannya sendiri. Hampir setiap muridnya memilih cangkir yang bagus, dan tersisalah cangkir yang jelek dan murahan. 

Lalu sang guru berkata : Kalau kalian perhatikan, cangkir-cangkir yang bagus dipakai semua, yang tersisa hanyalah cangkir yang jelek dan murahan. Walaupun wajar bagi kalian untuk mengambil yang terbaik bagi diri kalian. Kalian sibuk memilih cangkir kopi, padahal esensinya adalah air kopi iyu sendiri. Itulah sumber stres dan masalah di dalam kehidupan kalian. Tahukah kalian bahwa cangkir itu sendiri tidak merubah cita rasa kopinya. Terkadang cangkirnya lebih mahal dan menyembunyikan nilai kopi yang kita minum.

Sebenarnya yang kalian inginkan hanyalah kopi, bukan cangkirnya, tapi tanpa kalian sadari kalian mengambil cangkir yang paling bagus dan kalian mulai membandingkannya dengan cangkir orang lain. 

Seringkali, karena kita terfokus pada cangkir, kita gagal menikmati kopinya."
Hmm..sangat inspiratif ya. Semoga kita semua mampu bersyukur terhadap hidup yang sudah ada, disamping kita wajib untuk terus berusaha. Karena takdir memang tidak dapat dirubah, tapi nasib bisa kita rubah oleh diri kita sendiri. Dan juga, kita tidak lupa untuk menikmati kehidupan itu sendiri.


Image by : Intuisi Kopi

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter