Cinta dalam Kerja

12:55:00 PM



Beberapa hari yang lalu, saya belajar tentang 5 huruf selama 2 jam. Huruf itu adalah C.I.N.T.A.

Seperti yang saya tulis sebelumnya, hidup kita ini merupakan pilihan, termasuk cinta. Saat jatuh cinta kita bisa saja melakukan hal-hal diluar nalar saat kita sedang tidak jatuh cinta. Lalu, saat cinta itu sudah berhasil tertanam, kita harus terus memupuknya. Jangan biarkan cinta pergi begitu saja. 

Tidak hanya dengan lawan jenis, mencintai juga wajib ada, ketika kita bekerja. Sama seperti mencintai seseorang, ketika awal bekerja, kita menjadi begitu semangat terhadap berbagai hal. Namun semakin lama, kita bisa saja menjadi tidak semangat, karena cinta itu tidak kita pupuk atau mungkin salah satu komponen yang membuat kita cinta, hilang. Tak heran, diberbagai perusahaan ada karyawan yang menjadi tidak semangat bekerja, tidak lagi kompeten, sering pindah tempat kerja atau yang lain.

Dalam mencintai, pastinya ada beberapa faktor yang membuat kita menjadi cinta. Dalam Sternberg's Triangular Theory of Love, menyebutkan 3 hal dasar yang membuat kita mencintai, yaitu :

Komitmen
Jika kita hanya mengutamakan komitmen, kita akan bertahan dalam waktu yang lama meskipun kita tidak senang dengan apa yang kita jalani. Kisah Siti Nurbaya pada bangsa Melayu adalah salah satu contoh yang tepat. Dimana ia tetap mempertahankan pernikahannya, meskipun ia tidak menyukai suaminya. Ini karena ia mempertahankan komitmen melebihi 2 faktor yang lain. 

Dalam bekerja, maka komitmen berupa kontrak kerja. Ketika kita memiliki komitmen yang tinggi, maka kita akan bekerja dengan penuh integritas. 

Keintiman
Dalam mencintai, kita membutuhkan keintiman. Antara suami dan istri, keintiman mematahkan batasan yang sebelumnya dilarang. Ketika seseorang telah menikah, maka halal bagi suami dan istri tinggal serumah, dsb. Keduanya menjadi saling tahu, dapat berbicara dari hati ke hati, bukan hanya sebatas obrolan biasa. 

Percakapan antara suami istri tentunya berbeda dengan percakapan antar teman. Dalam bekerja, maka ketika kita mempunyai keintiman terhadap pekerjaan kita, tentunya kita akan lebih bekerja dengan tenang dan semangat. Kita akan menjaga perusahaan tempat kita bekerja dengan sebaik mungkin.

Passion
Passion adalah alasan beberapa orang tetap pada pekerjaan yang sekarang atau orang akan pindah dari pekerjaannya saat ini. Passion atau nafsu menjadi hal dasar bagi sebagian orang. Jika dalam kehidupan berumah tangga, nafsu yang terlalu tinggi tentunya tidak baik, karena hanya akan membuat berfikir tentang memenuhi hawa nafsunya saja tanpa berfikir hal lain.

Begitu juga dalam bekerja, passion harus kita pelihara dengan baik. Saya pernah dengar dari salah satu pengusaha, bahwa jangan melakukan hal yang hanya sesuai passion kita, namun passionkan setiap hal yang kita lakukan. 

Sehingga, apabila 3 faktor dalam mencintai itu lengkap, maka bisa dikatakan kita telah benar dalam mencintai. Jika kita mencintai pekerjaan kita, maka kita akan ikhlas dalam bekerja hanya karena Allah semata. Bukankah bekerja juga merupakan ibadah ? Maka, ibadah yang kita lakukan tiap hari dengan penuh cinta, akan membuat kita merasa bahagia. 

Lalu, apakah kita sudah benar dalam mencintai pekerjaan kita? Mari kita jawab mading-masing.


Referensi : study.com/Erin Long-Crowell

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter