Berbagi dan Memberi

7:53:00 AM






Hidup di dunia saat ini, terasa semuanya kurang. Bahkan apa yang kita miliki saat ini, seberapapun besarnya tetap akan selalu kurang. Karena itu adalah sifat dasar manusia, bahwa kita ingin selalu mencari dan mendapatkan yang lebih dan lebih.

Bahkan didalam Alqur'an, disebutkan bahwa kalaupun seorang sudah mendapatkan satu gunung emas maka ia akan mencari gunung emas kedua. Begitulah manusia.

Beberapa bulan yang lalu, saya mendengarkan sebuah tausiyah singkat dari seorang ustadz. Beliau bercerita begini (versi saya) :

" Sebenarnya, apa yang kita cari dari hidup didunia ini.

Jika ada orang yang ditanya tentang apa yang ingin dia dapatkan dari hidup ini, pasti akan menjawab ingin bahagia. Namun, apakah mereka berusaha mendapatkan kebahagiaan itu. Padahal kebahagiaan itu sangat dekat dengan diri kita sendiri.

Ketika kita mendapatkan gaji, apakah kita bahagia? Tidak! Itu karena kita memikirkan uang kita itu akan dihabiskan untuk apa. Justru saat menerima gaji, sebenarnya kita merasa tegang bukan senang. Hal ini karena kita menahan sesuatu yang seharusnya kita keluarkan.

Wajib kita ingat, bahwa didalam gaji kita itu, terselip rezeki orang lain yang dititipkan kepada kita. Baik itu rezeki untuk orangtua, suami atau istri, anak, keluarga, teman, atau fakir miskin. Namun seringnya kita lupa akan hal itu. Justru begitu dapat gaji, kita cepat-cepat membelanjakan uang kita untuk hal yang sifatnya konsumtif. Sedangkan orang yang dititipkan rezekinya ke kita itu, justru terabaikan.

Lalu, apakah kita merasa senang ketika kita belanja. Jawabannya pasti iya. Hal ini karena kita mengeluarkan uang bukan menahannya. Sampai disini kita sadar, bahwa senang itu bisa didapat dengan memberi, bukan dengan menahan.

Maka, jangan terlalu banyak menahan, karena rasa bahagia itu didapat dengan melepaskan sesuatu yang kita punya. Perbanyak pemberian, lepaskan dan kita semakin banyak meraih kebahagiaan. "

Dari apa yang disampaikan beliau, yang saya pelajari adalah bahwa ketika kita menerima, kita merasa senang, karena kita menunggu apa yang ingin kita dapat. Lalu akhirnya kita akan menahanny, disinilah sesungguhnya kita akan tegang. Karena dengan menahan sesuatu, maka kita sebenarnya sedang memerlukan energi yang lebih banyak untuk hal tsb. Namun jika kita ikhlas melepaskannya, maka kita akan merasa bahagia yang sesungguhnya. Selain itu, jika kita banyak memberi kepada yang berhak, maka itulah amal yang akan menolong kita di akhirat.

Disini, memberi bukan berarti kita harus memberikan semuanya. Namun lebih tepatnya adalah kita berbagi. Karena bagaimanapun juga, kita wajib menafkahi keluarga kita terlebih dahulu, tetangga, teman dan masyarakat. Berbagi adalah bentuk kecintaan kita sesama muslim, dan dengan berbagi maka kita juga memberi kebahagiaan bagi sesama kita.

Afiv Maruf
20-10-2016

*Image source www.bahagiaberbagi.com

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter