Extra-Miles, merupakan idiom dalam bahasa inggris. Menurut Cambridge Dictionary of American Idioms yang dikeluarkan Cambridge University Press 2003, extra miles is to do more and make a greater effort.
Bagi saya sendiri, extra-miles saya artikan sebagai memberikan sesuatu yang lebih dari yang biasa orang lain atau diri kita sendiri lakukan. Tentunya banyak contoh yang sebetulnya sering kita dengar, terutama contoh yang berkaitan dengan wawancara kerja. Seperti ketika ada bulpoin yang jatuh maka sebaiknya kita mengambilnya, atau jika ditanya tentang harga buah melon, maka berikan informasi mengenai jenisnya, asalnya, penjualnya, kualitasnya dan tentu harganya.
Kali ini saya menulis tentang extra-miles dalam salah satu kegiatan yang cukup membosankan. Yaitu menunggu. Ketika saya menulis tulisan ini, saya sedang dalam posisi menunggu. Saya ada dikampus karena ada keperluan di International Affair. Namun, dalam menunggu tentunya ada batasan yang harus kita buat. Dalam hal ini, karena saya sedang ijin meninggalkan pekerjaan selama 2 jam, maka saya membatasi diri untuk hanya menunggu hingga 20 menit sebelum masuk kerja. Karena jarak kampus dan tempat kerja lumayan dekat dan juga menghindari hal-hal yang mungkin terjadi. Dalam hal ini, extra-miles yang saya lakukan adalah dengan menunggu lebih lama dari biasanya.
Setelah lebih kurang 60 menit menunggu, akhirnya beliau datang juga. Extra-miles tidak berhenti disitu. Lalu saya sengaja tetap menunggu diluar untuk membiarkan beliau istirahat sejenak, baru saya masuk. Ketika masuk, ada 2 hal yang beruntung bagi saya dan ada hal yang tidak menguntungkan. Beruntung karena beliau ingat saya, karena administrasi yang saya minta memang sudah cukup lama, mungkin satu minggu yang lalu. Dan tidak beruntungnya, karena administrasi yang saya minta ternyata belum jadi juga karena menunggu revisi. Extra-miles-kan lagi aja dengan menarik nafas dan tersenyum ^_^.
Dan extra-miles akhirnya membuat kita paham, dan membuat kita nyaman. Karena dengan hal ini, energi positif kita selalu menang dan kita menjadi lebih positif thingking. Sama halnya dalam bekerja, terkadang saya tidak bisa memenuhi semua permintaan selalu tepat waktu karena ada hal lain yang lebih mendesak.
Namun biasanya, saya propose deadline, yang kita setujui bersama. Saya akhirnya menyampaikan kepada beliau di International Affair tersebut batasan dalam menyelesaikan administrasi saya, saya sebutkan concern-nya dan beliau pun menyetujui.
Dari sini saya sadar, bahwa extra-miles tidak hanya memberikan sesuatu yang lebih kepada orang lain dengan usaha kita saja, namun juga dengan memberikan mereka kesempatan lebih untuk berusaha.
