Belajar Paham.

6:02:00 AM




Semenjak TK hingga saat ini, jika kita ingat, ada satu kalimat yang pasti diucapkan oleh guru kita dimanapun tempat kita belajar. Satu kalimat ini menunjukkan perhatian dan pengertian seorang guru pada muridnya. Kalimat ampuh penghujung pembelajaran. Kalimat yang mengukur dari materi yang diberikan. Kalimat itu adalah "apakah sudah paham?"

Ya.. sesingkat itulah pertanyaan yg diajukan untuk mengetahui hasil dari sekian banyak materi yang diberikan, apakah semua murid paham, atau hanya sebagian atau malah tidak sama sekali. Namun, sepengalaman saya selama ini, tidak pernah ada sekalipun yang sama sekali tidak paham didalam satu kelas. Yang berbeda hanyalah waktu untuk paham.

Seiring dengan berjalannya waktu, entah kenapa saat ini rasanya sangat sulit untuk menjawab pertanyaan seperti itu. Jika dulu serentak di dalam kelas murid menjawab "ya" atau "belum" maka sekarang jika pertanyaan semacam itu semacam mengerikan.

Saat ini saya sedang mengambil salah satu mata kuliah yang cukup sulit dikampus. Dan diawal guru sudah memberikan semacam motivasi. Namun entah karena materinya yang amat sangat terlalu susah sekali atau saking ngerinya guru yang mengajar, ketika ada pertanyaan seperti itu muncul, maka semua murid sangat kompak menjawab. 

Menjawab dengan diam. Hehe
Memang kenyataannya seperti itu. Bahkan sang guru sering mengulangi pertanyaan seperti itu. Dan tetap saja murid-murid tetap diam, entah semuanya tidak paham atau takut menjawab.

Secara pribadi, menurut saya guru tersebut sangatlah baik. Bahkan menurut saya beliau adalah seorang penyabar. Dengan teliti dan telaten, beliau selalu memaparkam materi setahap demi setahap. Tak jarang murid selalu dibantu untuk menjawab latihan soal. Dan menurut saya beliau juga smart, karena materi sesusah apapun, terasa mengalir begitu saja bagi beliau.

Harusnya ini menjadi pelajaran terutama bagi saya, bagaimana seharusnya belajar paham. Namun, harus kita sadari, paham.bukanlah suatu hal yang instan. Kepahaman itu berproses, dan belajar merupakan salah satu prosesnya. Kurang tepat jika kita paksakan setiap orang untuk langsung memahami seketika itu. Karena masing-masing individu punya kapasitas pengingat dan pengolah di otak yang berbeda. Tak ayal, ada yang harus dibaca berkali-kali baru paham namun ada juga yang langsung paham saat itu itu. Bahkan ads juga yang sebelum materi diberikan. Kok bisa ? Karen sudah belajar sebelumnya tentunya.

Sehingga, jika didalam kelas dipaksa untuk semua paham, maka yang ada hanyalah tekanan. Tekanan untuk tidak berani menjawab. Tekanan untuk cepat laham. Tekanan untuk bisa secara instan. Dan tekanan lainnya. Jika kita belajar morfologi manusia didalam kepala kita, khusunya otak, maka otak tidak hanya tersusun dari organ pengolah/prosesor saja, namun juga ada organ penerima/reseptor, penyambung/konektor dan lain lain yang fungsinya berbeda pula. Intinya, segala sesuatu itu berproses. Dan proses inilah yang harus kita nikmati.

Kembali kepada materi tadi, maka alangkah baiknya jika guru juga memberikan waktu kepada murid untuk paham dan tidak menuntut paham saat itu juga. Karena mungkin, ada murid tertentu yang butuh waktu hingga berhari-hari untuk membawa data yang diterima saat belajar tadi hingga prosesor di otak. Makanya butuh waktu untuk paham.

Dari pandangan murid, sebaiknya juga termotivasi dengan apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh guru kita. Dan bukan menjadikannya sebagai hambatan tapi justru sebagai tantangan. Selain itu, persiapkan materi penunjang yang bisa dibaca sebelum materi kuliah disampaikan. Jika tidak tahu, maka kita sebaiknya bertanya kepada guru kita tentang bahan ajar yang dipelajari di pertemuan selanjutnya.

Tetap hormati dan menghargai guru, adalah kunci agar kelak ilmu kita bisa bermanfaat.

*Image source www.bisnisborneo.com

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter