Kenapa kita Kesemutan?
10:30:00 AMduniainformasikesehatan.com
Ketika kita istirahat di suatu tempat dan dalam waktu yang terlalu lama, maka biasanya kita akan diserang oleh penyakit yang bernama kesemutan. Dalam bahasa Inggris, istilah kesemutan dikenal dengan nama Pins and needles, seperti ada ratusan jarum yang menusuk bagian yang kesemutan.
Kesemutan biasanya bersifat sementara dan terjadi apabila baik disengaja atau tidak disengaja aktivitas kita menghambat aliran darah ke salah satu bagian tubuh kita. Aktivitas seperti berlutut, bersilah, jongkok dalam waktu yang lama akan memancing terjadinya kesemutan. Ini karena bagian bawah kaki kita darah tidak leluasa mengaliri bagian bawah kaki kita karena terhambat oleh beban tubuh kita di bagian tersebut. Apabila kita menghentikan aktivitas tersebut maka berangsur-angsur aliran darah menjadi normal kembali dan kesemutan jadi hilang.
Kesemutan yang dalam ilmu kedokteran disebut paresthesia ini juga dapat disebabkan oleh aktivitas yang tidak kita sengaja seperti posisi pada saat tidur yang membebani bagian tubuh tertentu secara berlebihan atau duduk dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama.
Kesemutan dituturkan berbeda-beda oleh para praktisi kesehatan, namun pada akhirnya mempunyai kesimpulan yang sama.
1. Seperti diungkapkan Dr Tiara Anindhita, SpS, dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM, kesemutan atau dalam istilah medis disebut parestesia merupakan sensasi spontan yang abnormal
pada daerah persarafan tertentu.
2. Dr. Naomi Kleitman, direktur program repair and plasticity pada National Institure of Neurological Disorders di Bethesda – Maryland, mengatakan bahwa pada saat kesemutan, sepertinya ada syaraf yang mengalami kemacetan sehingga sinyal-sinyal yang seharusnya disampaikan balik ke otak tidak terjadi sebagaimana mestinya. Jaringan syaraf bertindak seperti kabel listrik yang menyebar di seluruh tubuh. Syaraf berfungsi sebagai jalur untuk menyampaikan perintah dari otak dan begitu juga sebaliknya. Penyempitan yang terjadi menghambat jalannya gula darah dan oksigen, dan "sabotase" ini mengakibatkan sinyal yang seharusnya disampaikan ke otak terkocar-kacir ke seluruh jaringan syaraf yang terhambat.
3. Dr. Robert LaMotte, profesor ilmu anastesi and neurobiology pada Yale University juga sependapat. Yang penting katanya apabila rasa kesemutan ini tidak hilang-hilang juga, segeralah konsultasi ke dokter.
Proses terjadinya kesemutan : Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku. Rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit. Rangsangan itu lalu dikirimkan ke saraf tepi dan kemudian masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang.
Dari situ rangsangan diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran impuls - impuls sensorik). Proses selanjutnya, rangsangan dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex). Pada saat inilah apa yang dirasakan tadi baru akan disadari oleh penderita. Kalau ada gangguan dalam jalur sensorik baku tadi maka akan timbul kesemutan. Kita sebaiknya mewaspai jika ada gejala lain di luar kesemutan. Karena kesemutan bisa juga disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya. Kalau ada tumor di otak, selain gejala kesemutan, biasanya disertai pula sakit kepala, muntah - muntah dan kelumpuhan kecil.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesemutan :
1. Hindari posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah. Misalnya menonton tv sambil tiduran, atau menulis di lantai sambil tengkurap. Bila ingin menulis sebaiknya duduklah di kursi dengan bokong merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran. Bila diperukan, cobalah pilih kursi ergonomis
2. Olah raga secara teratur. Bila anda termasuk seseorang yang sensitif alias gampang kesemutan, Anda bisa mengurangi kesemutan dengan cara berolah raga secara teratur. Olah raga mempunyai banyak manfaat untuk melancarkan peredaran darah.
0 komentar
Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..