Go Green Battery

8:22:00 AM

                           plantsnotpills.ca


Salah satu hal yang tidak kalah penting dalam dunia komputer, baik PC maupun Laptop adalah daya yang digunakan untuk sumber kegiatan operasi pada mesin tersebut. yang menjadi pembeda antara PC dengan laptop adalah, adanya penggunaan daya listrik secara langsung pada PC sedangkan laptop dapat menggunakan arus langsung maupun disimpan dayanya pada baterai.Dari berbagai macam baterai, pasti sifatnya rechargeable atau dapat diisi ulang. baterai sekarang biasanya berbeda. Macamnya adalah:
1. Nickel Cadmium (NiCd), merupakan jenis baterai laptop yg rechargeable (bisa diisi ulang) pertama. Para pabrikan menyukai jenis ini karena biaya produksinya murah tetapi daya yg dikeluarkan cukup besar. Tapi baterai jenis ini sekarang sudah tidak digunakan lagi karena diduga menyebabkan Dreaded Memory Effect (jadi, bila baterai yang belum habis dipakai sudah di-charge ulang dan dilakukan berkali-kali baterai akan kehilangan kapasitasnya dan hanya mampu menampung sedikit daya jadi daya baterai akan cepat habis) dan juga baterai ini sangat berat dan tidak efisien seperti baterai laptop baru saat ini.
2. Nickel Metal Hydride (NiMH) baterai jenis ini mungkin bisa kita temukan dipasar (tetapi untuk model laptop yg lama). Baterai jenis ini lebih baik dari tipe NiCd, karena output yg dihasilkan juga lebih tinggi serta biaya yg diperlukan lebih murah dan aman untuk digunakan. Tetapi baterai jenis ini juga menyebabkan Dreaded Memory Effect.

3. Lithium Ion (LiON) merupakan tipe baterai yg sering dipakai saat ini. Tidak seperti NiMH baterai jenis ini tidak lagi menyebabkan Dreaded Memory Effect. Baterai LiON ini lebih ringan dari pada dua tipe sebelumnya tetapi lebih populer dan mahal.

Mengetahui perbedaan jenis baterai ini sangat penting karena karakteristik ketiganya sangat berbeda. Pada baterai NiCd, elektrolit-elektrolit yang ada didalamnya akan berkumpul di bawah (di dasar) karena pengaruh gravitasi, ketika disimpan terlalu lama (disimpan di gudang). Itulah kenapa pada saat membeli baterai NiCd baru, sangat disarankan untuk men-charge minimal selama 8 jam (optimalnya 16 – 24 jam) sebelum digunakan pertama kali. Namun demikian, seringkali ketika membeli peralatan elektronik yang menggunakan baterai pihak toko (penjual) menyarankan untuk men-charge baterainya minimal 8 jam sebelum pemakaian pertama kali walaupun jenis baterainya bukan NiCd.

Kesalahan lainnya adalah anggapan bahwa baterai harus digunakan sampai benar-benar hampir habis sebelum boleh dicharge lagi. Ini berlaku untuk NiCd, dimana pada baterai jenis ini terdapat fenomena memory effect, yaitu baterai ini seolah-olah bisa mengingat banyaknya daya yang terisi pada saat proses charging terakhir. Sehingga misalnya baterai NiCd kapasitanya masih 65% dan kemudian di-charge sampai penuh (yang berarti mengisi baterai sebanyak 35%), maka baterai ini akan menganggap seolah-olah kapasitasnya tinggal 35%. Namun sekali lagi, ini tidak berlaku untuk baterai jenis Lithium-ion.

Baterai jenis Lithium-ion sekarang juga banyak dipakai untuk peralatan elektronik lainnya selain laptop, seperti handphone ataupun kamera digital. Jadi tips di bawah ini bisa juga Anda terapkan untuk gadget Anda yang menggunakan baterai jenis Lithium-ion.

Berikut tipsnya:

1. Untuk penggunaan pertama kali charge baterai secara normal.
Seperti sudah dijelaskan di atas, men-charge baterai minimal 8 jam untuk pertama kali hanya berlaku untuk baterai jenis Nickel based. Untuk baterai Lithium-ion, tidak adanya bedanya antara charging ke-1, ke-5, ataupun ke-500. Malah kalau di-charge terlalu lama bisa mengakibatkan overcharging yang membuat umur baterai semakin pendek.

2. Charge baterai secara rutin.
Charge baterai secara rutin dalam interval pendek tanpa harus menunggu baterai sampai (hampir) habis. Baterai jenis Lithium-ion tidak mengenal fenomena “memory effect” seperti halnya baterai NiCd. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai yang terbiasa di-charge ketika kapasitasnya masih 70% – 75% umurnya 5 – 6 kali lebih lama dibanding baterai yang sering di-charge ketika kapasitasnya hampir habis.

3. Jika anda menggunakan laptop berlama-lama, jangan cabut charger.
Apabila anda menggunakan notebook berlama-lama, saat baru menyalakan notebook, pasang charger dan jangan lepas charger meskipun baterai sudah penuh lagi. Hal ini berlaku untuk baterai pada notebook baru yang memang menyediakan “auto controll” sehingga tanpa harus cabut charger sekalipun baterai tetap bisa terkontrol dan bisa terawat dengan baik.

3. Jaga supaya temperatur tidak terlalu panas.
Temperatur tinggi merupakan musuh nomor satu baterai karena keadaan panas akan mempercepat degradasi sel-sel yang ada di dalam baterai. Untuk itu sebisa mungkin taruh/simpan laptop di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Kebiasaan menaruh laptop di dalam mobil pada siang hari yang terik juga harus dihindari kalau tidak ingin umur baterai berkurang drastis.

4. Atur sirkulasi udara supaya tetap lancar.
Hindari menaruh laptop di kasur atau bantal karena hal ini akan mengganggu sirkulasi udara yang mengakibatkan laptop menjadi cepat panas. Cara paling praktis adalah dengan menggunakan coolingpad. Coolingpad merupakan peralatan sederhana yang murah meriah namun sangat berguna khususnya untuk menjaga temperatur laptop supaya tidak terlalu panas. Selain itu, setelah selesai menggunakan laptop, sebaiknya diamkan beberapa saat supaya laptop menjadi lebih dingin sebelum dimasukkan ke dalam tas laptop.

6. Apabila hendak menyimpan baterai cukup lama, simpanlah ditempat yang sejuk dengan
kapasitas 40%.
Ada sebuah penelitian yang membandingkan antara baterai yang disimpan dalam kapasitas 40% dengan baterai yang disimpan dengan kapasitas 100%. Hasilnya, baterai yang disimpan dengan kapasitas 100% mengalami capacity loss yang lebih besar daripada yang 40%.

7. Gunakan laptop secara hemat energi.
Dengan menghemat penggunaan energi laptop maka umur baterai bisa bertahan lebih lama.

8. Alangkah baiknya anda menggunakan Aplikasi yang bekerja untuk menghemat baterai, yaitu Battery Care. Anda dapat mengunduhnya di link dibawah ini.

Download Button


Battery Care adalah sebuah aplikasi yang diciptakan untuk mengoptimalkan penggunaan dan performa baterai laptop / netbook / notebook modern. Battery Care memonitor siklus discharge serta diklaim mampu untuk meningkatkan umur penggunaan baterai. Cara penggunaannya :

1. Download, ekstrak dan install seperti biasa.
2. Begitu Battery Care aktif, dia akan berada di system tray dengan menampilkan informasi
sisa baterai, sisa durasi, suhu CPU dan discharge rate.
3. Selanjutnya, klik 2x pada icon Battery Care di system tray dan klik Settings.
4. Pada tab Power Plans, beri centang pada Automatically select Power Plan. Dan dibagian On
Battery dan Plugged In, pilih sesuai dengan yang anda tentukan di Control Panel Windows.
Klik Accept.
5. Pindah ke tab Advanced adalah fitur utama yang dimiliki oleh Battery Care. Ia bisa
memberi tahukan kepada anda kapan untuk melakukan kalibrasi (pengosongan baterai secara
penuh). Begitu nilai siklusnya terpenuhi, kalibrasi harus dilakukan demi daya tahan umur
baterai. Nilai defaultnya 30, untuk lebih jelasnya simak yang ada dibawah ini.
6. Kembali ke jendela utama dan klik Detailed Information. Disini, anda bisa melihat dengan
detail bagaimana kondisi baterai saat ini. Seperti dalam gambar, laptop itu baterainya
sudah mengalami degradasi. Hal ini ditunjukan dengan formasi Total Capacity yang sudah
tidak sama lagi dengan Desaigned Capacity.
7. Jadi inti dari apa yang saya sampaikan adalah berikut “Bila anda menjalankan laptop anda
beberapa menit yang awalnya 100% hingga baterai menjadi 50% di hari senin, lalu
mengisinya kembali. Dan dihari selasa anda mengulangi perbuatan yang sama, maka itu
dianggap proses 1x discharge. Bila anda sudah melakukannya sampai 30x, maka anda harus
melakukan kalibrasi seperti yang dijelaskan dibawah”. Untuk perhitungan berapa kali anda
sudah melakukan discharge, Battery Care sudah mengantisipasinya.

Cara untuk melakukan kalibrasi baterai (bila sudah mencapai 30x proses discharge):
1. Isi baterai sampai penuh (100%).
2. Biarkan baterai itu tetap terisi penuh sampai 2 jam atau lebih. Disini, anda masih
menancapkan adaptornya dan menjalankan laptop seperti biasa.
3. Di Control Panel – Power Options. Pilih power plan yang anda gunakan dan klik Change
plan settings.
4. Selanjutnya, klik Change advanced power settings.
5. Scroll ke bawah ke bagian Critical battery level On battery, ubah nilainya menjadi 3%.
Kemudian di bagian Critical battery action On battery, ubah setingnya menjadi Hibernate.
6. Sekarang, cabut adaptor hingga laptop melakukan pengosongan baterai sampai melakukan
Hibernate otomatis sesuai dengan setingan tadi. Disini, anda bisa gunakan laptop
seperti biasa.
7. Begitu laptop masuk dalam mode Hibernate, biarkan ia melakukan hibernasi selama 5 jam
atau lebih. Diamkan, jangan melakukan apa-apa dan jangan mencolokan adaptor.
8. Setelah 5 jam, colokan laptop ke adaptor dan biarkan terisi penuh sampai 100% secara
nonstop. Selama proses pengisian, adaptor jangan dicabut.
9. Proses kalibarasi selesai, anda harus melakukan hal ini kembali setelah mencapai 30 kali
proses discharge.


Disusun dari jinkomet.wordpress.com,pusatgratis.com,fastncheap.com,aperta24blogger.blogspot.com

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter