PISANG AROMA

8:53:00 AM

 resephariini.com


I. PRODUK YANG DIUSAHAKAN
Pisang aroma merupakan produk yang di buat dari bahan utama tepung terigu, dan pisang. Dengan diformulasikan bersama bahan gula, garam, pati, vanili, serta BTM, Menghasilkan produk yang bagian luar berasa manis dan renyah serta aroma harum yang digunakan untuk membungkus buah pisang dengan bahan dasar terigu, garam, vanili dan air. Sedangkan isinya menggnakan buah pisang, gula, dan lem.

II. ALAT DAN BAHAN
   A. ALAT
  1. Pisau
  2. Talenan
  3. Ember Besar
  4. Sendok
  5. Wajan
  6. Kompor gas
  7. Tampah 
  8. Pengaduk
  9. Centrifuse
  10. Plastik kemas
  11.  Sealer
  12. Timbangan elektrik
B. BAHAN
1.    Tepung Terigu
2.    Pisang
3.    Gula
4.    Minyak goreng
5.    Pati atau maizena
6.    BTM

III.  PROSES PRODUKSI
Tahapan proses pembuatan Pisang Aroma ,merupakan tahapan yang lama, hingga produk siap untuk dipasarkan. Proses ini di uraikan sebagai berikut :
      I. Pendahuluan
A.   Pisang
1.    Sortasi
Bahan baku proses pembuatan Pisang Aroma adalah pisang. Pisang yang diambil tidak sembarangan, yaitu harus yang berjenis Pisang Raja Nangka. Kelebihan pisang ini di banding yang lainnya adalah :
-    Teksturnya agak keras, sehingga tidak mudah penyek
-   Ukurannya lebih besar dan panjang, sehingga sesuai dengan ukuran kulit pisang aroma.
-    Lebih mudah dibelah, serta matangnya pas dan cepat.
-    Mudah di dapatkan
2.    Pengupasan
Pengupasan pisang dilakukan secara hati-hati untuk menghindari patahnya pisang. Pengupasan yang baik dilakukan dengan cara memotong ujung pisang pada lirang terlebih dahulu. Setelah itu, ujung yang lain dipotong namun disisakan sedikit untuk bisa ditarik keujung yang lain, maka pisang akan mudah dieluarkan dari kulitnya

3.    Pembelahan
Satu buah pisang yang baik biasanya menghasilkan 16 belahan pisang. Mulanya pisang terlebih dahulu disisir menjadi 4 buah, dan tiap buahnya dibelah menjadi 4, pembelahan juga mengikuti lengkungan pisang, agar tidak banyak pisang yang terbuang. Bila terlalu kecil pisangnya, pembelahan disesuaikan, asalkan besar pisang setelah dibelah berukuran 3-4 cm.

B.   Kulit
1.    Adonan
Pembuatan adonan untuk kulit terbuat dari tepung terigu, garam dan vanili. Pada pembuatan adonan ini, tidak boleh terlalu encer ataupun terlalu kental. Adonan harus pas bila dipantulkan ka udara dan dapat di tarik ulur.

2.    Dikerakkan
Adonan lalu dikerakan atau dngan kata lain dibuat kulit. Dengan 5 buah panci pada suhu 50-600 C dengan jarak 2cm dari sumber api, adonan dituangkan lalu dengan sekejap akan menjadi kulit. Kulit ini yang selanjutnya akan digulung dengan bahan lainya.

C.   Gula Pasir
Gula pasir digunakan untuk memberikan tambahan rasa manis pada pisang aroma. Selain itu karena gula pasir dicampur dengan vanili dengan komposisi setiap 1kg gula diberi 1 sachet vanili, sehingga juga menimbulkan aroma wangi. Gula yang sudah dicampur dengan vanili, nantinya akan ditambahkan ketika proses penggulungan.

D.   Perekat
Terbuat dari tepung yang ditambahkan air hingga agak encer atau juga dapat menggunakan kulit yang cacat, ataupun sisa adonan untuk kulit.

II.      Penggulungan
         Pada dasarnya, penggulungan dibagi menjadi 2 macam:
         1. Untuk rajangan, penggulungan dilakukan secara erat
         2. Untuk potongan 2, penggulungan dilakukan secara kendor
         Pertama-tama dari tumpukan kulit, diambil satu buah, dan diletakkan dimeja. Lalu salah satu ujungnya dilipat kira-kira seperempatnya. Setelah itu diberi potongan pisang 1 buah, lalu disampingnya dibubuhi atau ditaburi satu sendok gula. Kemudian diujung yang tersisa, diberi lem. Dan akhirnya digulunhg sesuai kebutuhan.
III.     Pemotongan
         Pemotongan dilakukan berdasar pada jenis pisang aroma yang akan dibuat. Bila untuk rajangan, setiap 1 lonjong gulungan dipotong menjadi 6 buah bersama ujungnya. Sedangkan untuk potongan 2 terlebih dahulu kedua ujungnya dirapikan. Lalu baru dipotong menjadi 2 bagian.

IV.    Penggorengan
         Pada penggorengan, setiap satu sak membutuhkan kurang lebih 9 liter minyak goreng. Berdasarkan lamanya, penggorengan dibagi menjadi 2:
1. 15 menit untuk potongan 2
2. 30 menit untuk rajangan
         Pada proses ini juga ditambahkan perasa Red Bell rasa “Pisang Ambon”. Demi cita rasa yang khas, penggorengan dilakukan secara tradisional yaitu pada tungku yang terbuat dari tanah liat setinggi 75 cm, dengan bahan bakar kayu.

V.     Centrifuse
         Penirisan dilakukan dengan menggunakan centrifuse selama kurang lebih 1-2 menit. Pada tahap ini mempengaruhi keawetan pisang aroma. Bila penirisan dilakukan terlalu sebentar yang menyebabkan minyak yang terkandung dalam produk masih banyak, maka produk akan cepat tengik.

VI.    Storage
Sebelum produk dikemas, terlebih dahulu dilakukan penyimpanan untuk menghindari defect temperature karena keadaan produk yanag belum sepenuhnya dingin. Penyimpanan ini dilakukan selama 1 hari sebelum dikemas. Selain itu, penyimpanan juga berfungsi untuk menambah tingkat renyah produk.

VII.   Packaging
Dilakukan menggunakan plastik kemas berbagai macam gramature diantaranya 200 gr, 250 gr, 350 gr, 450 gr, 500gr, 1 kg dan 4 kg. selain itu pengemasan juga diakukan dengan box berbentuk tas oleh-oleh. Setelah produk dikemas terlebih dahulu di sealer, setelah itu baru di pita agar penampakan lebih menarik.
Pada pengemasan juga di tambahkan label-label khusus, seperti expired date, stiker nama agen yang akan dikirim atau stiker sesuai permintaan agen. Untuk produk yang dikemas dalam bentuk bal (4kg), pengemasannya cukup sederhana yaitu dengan cara diikat menggunakan pita dan diberi label produsen.

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter