Series 1 : Work until Your Idol become Your Rival
Bicara idola, semua orang pasti punya. Entah idola tertinggi ataupun idola yang biasa. Ini menjadikan standar perilaku atau berpenampilan kita berubah. Karena kita mencoba menyetarakan dengan idola tersebut.
Sebuah nasihat yang pernah saya dengar, bekerjalah hingga idolamu menjadi pesaingmu. Karena hal itu berarti kita berada pada posisi yang sama dengan idola kita. Meskipun, sebenarnya kita akan mengukir sejarah yang berbeda. Dan kita tetap tidak bisa seperti yang idola yang kita lakukan.
Salah satu contohnya adalah Valentino Rossi, sang legenda hidup MotoGP. Jujur saja saya penggemarnya dan termasuk jarang melewatkan tontonan MotoGP. Masih ingat dibenak saya dan saya selalu mengingatnya hingga saat ini, dulu ada seorang bocah bernama Marc Marquez. Saat masih belasan tahun, bocah ini mengidolakan VR46. Dan kita lihat, sekarang bocah itu bisa berlaga dalam arena yang sama dengan idolanya itu. Bahkan beberapa kali mengalahkan idolanya, meskipun secara kontroversial.
Hingga kini, mereka berdua saling beradu cepat diatas kuda besi. Memang, ia tidak bisa dan tidak akan bisa menyamai sang idola, karena mereka dua orang yang berbeda. Tapi, at least bocah itu telah membuktikan bahwa dia juga bisa setara dengan sang idola.
... Inpired by MotoGP Qatar 2017
