Kita dan Semut Ibrahim

5:06:00 AM



Keadaan saat ini, mengingatkan saya pada sebuah cerita, yaitu kisah semut pada jaman Nabi Ibrahim a.s.

Dikisahkan bahwa saat itu Nabi Ibrahim a.s dihukum oleh raja namrud, karena tidak mau mengikuti ajarannya. Nabi Ibrahim a.s ditempatkan dalam wajan besar yang berisi air, lalu dibawahnya dinyalakan api yang besar.
Semua penduduk menonton, tak terkecuali semut dan cicak. Si semut terlihat sibuk berjalan kemari, mengambil air lalu dibawa ke sumber api dan dituangkannya kedalam api yang membakar Nabi Ibrahim a.s. 

Hewan lain pun keheranan melihat tingkah semut. Lalu bertanyalah salah satu burung disana. "Wahai semut, buat apa kau berjalan dan mengambil air untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim a.s, sedang kau tahu, api itu tidak mungkin padam dengan air yang kau bawa itu"

Lalu dengan tegas semut menjawab "Wahai burung, aku memang tidak akan bisa memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim a.s, tapi aku tidak mau Allah melihatku diam saja saat Nabi-Nya didhalimi. Dan meskipun air yang aku bawa ini tidak mampu mamadamkan api itu, tapi ini menegaskan dipihak mana aku berada".

Dan semutpun terus melakukan hal itu. Sedangkan dipihak berlawanan, ada cicak yang ikut membela raja namrud. Ia ikut meniup api agar bertambah besar, meskipun hal itu juga sia-sia.

Hal ini memberi pelajaran kepada kita, bahwa sekecil apapun usaha yang kita lakukan untuk membela Allah, Rasul dan Nabinya, Kitab-Nya, meskipun tidak berpengaruh langsung, namun itu untuk membuktikan dipihak mana kita berada dan semoga Allah mencatat amal kita ini. Jangan lupa, murnikan niat kita semata-mata Lillahi ta'ala.

Semoga Allah melindungi kaum muslimin di negeri kita ini dan memberikan kaum muslimin bersatu demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini.

Image source : www.nu.or.id

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter