The Power of Paradigm
9:58:00 AM
Image by : Mas HA Design
Hari ini saya menulis tentang The Power of Paradigm di Instagram saya, yang saya ambil dari buku 7 Habits of Highly Effective People karya Steven R. Covey.
Mengapa paradigma ini sangat penting agar kita hidup lebih efektif?
Nah, inilah yang akan saya coba bahas.
Paradigma ini adalah hal yang mendasar bagi manusia, karena akan menentukan cara pandang kita dalam kehidupan. Ketika kita berpikir positif/husnudzon, maka hidup kita akan terasa lebih tenang dan nyaman.
Bagaimana tidak tenang dan nyaman, karena ketika berpikir negatif/suudzon, maka hati dan pikiran kita akan dipenuhi rasa-rasa dan pikiran-pikiran yang buruk, seperti curiga, benci, iri, merasa diri kita lebih baik, dll.
Bahkan, dalam islam sangatlah berbahaya ketika kita merasa diri kita lebih baik dari orang lain, karena sesungguhnya saat itulah sebenarnya kita jatuh kedalam kesombongan dan saat itulah kita sebenarnya lebih buruk dari orang yang kita bandingkan.
Paradigma ini kita coba contohkan dengan satu gambar di atas dan satu pertanyaan :
Apa yang kita lihat ?
Apakah seekor singa?
Apakah seekor serigala?
Apakah sebuah pohon beringin?
Apakah sebuah ranting?
Atau, seorang nenek tua? ^_^
Yah..satu gambar bisa berbeda interpretasinya ketika dilihat oleh 2 orang yang berbeda. Keduanya memang benar, tapi yang lebih uniklah yang akan jadi juara.
Ketika kita coba membuka mulut kita untuk berkata dan mendeskripsikan gambar tersebut, maka kita sebenarnya sedang menjelaskan persepsi diri kita sendiri, paradigma diri kita sendiri.
Jawaban bahwa itu adalah gambar wanita tua, adalah benar.
Tapi..
Kita coba lihat kembali, apakah gambar tersebut bisa kita lihat sebagai wanita atau gambar yang berbeda?
Cobalah selama 10 detik !
Lihat, teliti dan interpretasikan kembali.
Gambar apa yang di dapat?
Itulah sebenarnya cerminan pandangan dari diri anda.
Adakah gambar wanita muda?
Yaa..itulah yang kita cari. Sebelumnya kita menginterpretasikan garis hitam di bawah sebagai bibir dari wanita tua, dan sekarang kita menginterpretasikan garis tersebut sebagai kalung sehingga muncul sesosok wanita muda.
Begitulah paradigma ini sangat mempengaruhi hidup kita.
Kita baru saja melakukan 10 detik usaha untuk merubah paradigma kita, dan See.. Hasilnya sangat berbeda.
Jika 10 detik saja bisa merubah interpretasi dari wanita tua menjadi wanita muda, bagaimana jika kita terapkan sepanjang hidup kita?
"Sebelum kita membuka mulut kita, maka kita harus terlebih dahulu membuka pikiran kita"
Ketika kita membuka pikiran kita dan menjernihkan pikiran kita, maka kita bisa menciptakan pandangan unik kita sendiri terhadap kehidupan.
Di dalam buku tersebut, dikatakan bahwa "Where we stand depends on where we sit" artinya dimana kita berdiri tergantung dimana kita duduk. Maksudnya adalah ketika paradigma kita sudah benar maka itu akan menentukan dimana kita akan memulai tindakan yang benar pula.
Jika kita analogikan, ketika kita duduk di karpet ya kita akan berdiri di karpet mula, masa iya duduk di karpet tiba-tiba pas berdiri langsung di kursi. Got the point? Maka jangan sembarangan menaruk paradigma kita.
Jadi, berani mencoba memperbaiki paradigma pemikiran kita? Yuk.
=======================
Saya sendiri waktu melihat gambar itu pertama kali, yang muncul adalah wanita muda dan singa.
Afiv | Sabtu, 7 Mei 2016
Employee - Student - SME Startup
0 komentar
Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..