laviza


Menunggu bagi sebagian orang merupakan hal yang sangat membosankan..
Tapi bagi orang lain, menunggu bisa jadi adalah ujian.
Ujian kesabaran, ujian emosional, ujian fikiran, bahkan bisa jadi ujian kesetiaan.

Pada hakikatnya, menunggu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita.
Sebagaimana waktu kita bayi, kita menunggu agar jadi agar jadi balita
ketika balita, kita menunggu agar jadi anak-anak
ketika jadi anak-anak, kita menunggu untuk jadi remaja ketika remaja kita menunggu jadi dewasa, dan seterusnya.


Tapi, jika kita maknai menunggu sebagai sebuah proses, maka menunggu tidak akan lagi jadi hal yang membosankan. Bahkan, menunggu merupakan sesuatu yang menarik. Menunggu, bisa jadi hal yang sangat bermanfaat jika kita melakukan hal yang positif.

Maka, akan bijak bagi kita, jika sebagai manusia bisa mengarahkan kebosanan itu menjadi hal yang berguna. Karena sebetulnya, bosan berasal dari mindset otak kita sendiri, yang menolak untuk menunggu.

Bagi laki-laki, menunggu mungkin jadi sangat membosankan, karena mereka tidak biasa menunggu, pun dalam saat perasaan hati. Laki-laki tidak bisa menunggu karena tidak terbiasa. Dan katanya, perempuan hanya bisa menunggu sang lelaki. Padahal, menurut saya sendiri, perempuan sebetulnya bisa terlebih dahulu mengungkapkan apa yang di rasanya, seperti contoh perempuan-perempuan jaman dahulu. Namun memang yang terjadi adalah  perempuan sukanya menunggu, ya tidak apalah..^_^


Namun faktanya, seorang bisa menunggu karena terbiasa menunggu. Nah, untuk itu sebaiknya yang ditunggunya pun harus positif, bukan hanya positif ketika menunggunya.

Salah satunya, karena kita islam, akan lebih baik jika kita menunggu waktu sholat berjamaah di masjid. Sehingga, kita datang terlebih dahulu, dan bisa melaksanakan sholat sunat, tadarus Al-Qur'an, berdzikir, dll.

So, menunggu bukanlah hal yang membosankan jika kita mampu menikmati setiap moment menunggu, dengan cara hal positif dan yang paling penting, yang di tunggu adalah hal yang positif pula...